in

Dampak Perubahan Iklim terhadap Terumbu Karang

Ilustrasi terumbu karang. Foto: Shutterstock

Perubahan iklim adalah ancaman global terbesar bagi ekosistem terumbu karang. Bukti ilmiah saat ini telah menunjukkan bahwa atmosfer Bumi dan lautan memanas sebagai akibat dari gas rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia.

Saat suhu naik, peristiwa pemutihan karang massal dan wabah penyakit menular menjadi lebih sering.

Selain itu, karbon dioksida yang diserap ke laut dari atmosfer telah mulai mengurangi tingkat pengapuran pada organisme pembentuk terumbu karang dan organisme yang terkait dengan terumbu dengan mengubah kimia air laut melalui penurunan pH. Proses inilah yang disebut pengasaman laut.

Perubahan iklim akan memengaruhi ekosistem terumbu karang melalui kenaikan permukaan laut, perubahan frekuensi dan intensitas badai tropis, serta perubahan pola sirkulasi laut.

Saat terakumulasi, semua dampak ini secara dramatis mengubah fungsi ekosistem serta barang dan jasa yang disediakan ekosistem terumbu karang.

Dilansir dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), berikut adalah efek perubahan iklim terhadap terumbu karang:

  1. Lautan yang memanas

Lautan yang memanas menyebabkan tekanan termal yang berkontribusi pada pemutihan karang dan penyakit menular.

  1. Kenaikan permukaan laut

Kenaikan permukaan laut dapat menyebabkan peningkatan sedimentasi untuk terumbu karang yang terletak di dekat sumber sedimen berbasis daratan.

  1. Perubahan pola badai

Perubahan pola badai akan menyebabkan badai yang lebih kuat dan lebih sering sehingga memicu kerusakan terumbu karang.

  1. Perubahan curah hujan

Peningkatan limpasan air tawar, sedimen, dan polutan berbasis lahan berkontribusi pada pertumbuhan alga dan menyebabkan kondisi air keruh yang mengurangi cahaya.

  1. Arus laut yang berubah

Arus laut yang berubah menyebabkan perubahan konektivitas dan rezim suhu yang berkontribusi pada berkurangnya makanan untuk karang dan menghambat penyebaran larva karang.

  1. Pengasaman laut

Pengasaman laut sebagai akibat peningkatan CO2 menyebabkan penurunan tingkat pH, yang pada gilirannya, menurunkan pertumbuhan karang dan integritas struktural.