in

Selangkah Lagi NASA Wujudkan Misi Menuju Bulan Artemis I

Artemis I. Foto: NASA

Misi menuju Bulan Artemis I semakin dekat. NASA selangkah lagi akan menentukan tanggal peluncuran resmi untuk memboyong roketnya ke sana.

Saat ini pesawat ruang angkasa dan roket yang ditumpuk telah dibersihkan untuk meluncur ke landasan peluncuran di Kennedy Space Center di Cape Canaveral, Florida, pada Kamis, 17 Maret 2022 untuk tes pra-peluncuran.

Pesawat ruang angkasa Orion di atas roket Space Launch System (SLS) atau yang dikenal juga dengan sebutan roket Mega Moon, akan melakukan perjalanan sejauh 6,4 kilometer dari Vehicle Assembly Building (VAB) Kennedy ke Launch Pad 39B, jika cuaca mengizinkan.

“Peluncuran akan dimulai pada pukul 17.00 waktu setempat, dan roket akan memakan waktu sekitar 11 jam untuk mencapai tujuannya, dibawa oleh Crawler-Transporter 2,” kata Charlie Blackwell-Thompson, Director of Exploration Ground Systems Program NASA, dikutip dari Live Science, Rabu (16//3/2022).

Setelah pesawat ruang angkasa dan roket diposisikan di landasan peluncuran, para engineer akan membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mempersiapkan apa yang dikenal sebagai ‘wet dress rehearsal’. Dinamakan demikian, karena tes ini menunjukkan bahwa roket dapat dimuat dengan propelan cair super dingin.

‘Call to stations’ untuk gladi resik wet dress rehearsal kemungkinan akan dilakukan pada 1 April, dan operasi tanking diperkirakan akan dimulai pada 3 April, kata Blackwell-Thompson.

Tim engineer dan teknisi juga akan berlatih hitungan mundur peluncuran untuk menguji respons roket terhadap skenario penghentian penerbangan, sebelum menyelesaikan latihan, menguras tangki bahan bakar dan mempersiapkan roket untuk kembali ke VAB, yang akan memakan waktu delapan hingga sembilan hari lagi.

Pesawat ruang angkasa Orion NASA dapat menampung hingga empat orang, tetapi tidak akan ada manusia di dalamnya ketika misi Artemis I terbang akhir tahun ini. Dalam misi Artemis di masa depan, Orion akan membawa astronaut ke luar angkasa, menopang mereka selama misi mereka di Bulan, dan menjaga mereka tetap aman saat masuk kembali dari luar angkasa.

SLS adalah roket paling kuat yang pernah dibuat NASA. Roket ini menghasilkan daya dorong 15% lebih banyak selama lepas landas dan pendakian dibandingkan roket Saturn V yang terbang selama program luar angkasa tahun 1960-an dan 1970-an. SLS akan mampu membawa bobot lebih dari 27 ton ke Bulan.

Setelah peluncuran, asalkan semua tes berhasil diselesaikan, NASA akan menetapkan tanggal peluncuran resmi untuk Artemis I. Sejauh ini, Artemis I terdaftar sebagai wahana yang akan meluncur tidak lebih awal dari Mei 2022.

Artemis I adalah misi tanpa awak yang akan terbang ribuan mil di luar Bulan dan kemudian kembali ke Bumi setelah sekitar tiga minggu. Bagian selanjutnya dari misi, Artemis II, akan membawa kru terbang ke Bulan, dan tahap akhir program, Artemis III, akan membawa manusia ke permukaan Bulan untuk pertama kalinya sejak Apollo 17 berjalan di Bulan pada tahun 1972.

Dengan Artemis III, NASA akan mendaratkan wanita pertama dan orang non-kulit putih pertama di bulan. Tonggak sejarah ini juga akan meletakkan dasar penting untuk membangun kehadiran manusia jangka panjang di Bulan, dan akan memainkan peran penting dalam tujuan perjalanan ruang angkasa yang lebih ambisius: mengirim manusia pertama ke Mars.

“Salah satu hal yang saya katakan kepada tim kami hari ini saat kami menyelesaikan pra-tes adalah: luangkan waktu sejenak. Hargai momen ini, karena menjadi yang pertama tidak sering datang dalam karirmu,” kata Blackwell-Thompson.