in

Inilah Fosil Hewan yang Ungkap Kanibalisme Tertua di Dunia

Ilustrasi fosil trilobite, trilobita, trilobit. Trilobit adalah artropoda sekarang. Fosil ini mengungkap fakta kanibalisme tertua di dunia. Foto: WIKIMEDIA COMMONS

Studi baru-baru ini mengungkapkan kanibalisme tertua di dunia, yang terungkap dari fosil trilobita, predator penghuni lautan dalam ratusan juta tahun lalu. Studi terkait telah dipublikasikan di jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology pada 1 April lalu.

Trilobita adalah nenek moyang artropoda laut yang telah punah yang pertama kali muncul dalam catatan fosil sekitar 541 juta tahun yang lalu.

Dikutip dari Live Science, Kamis (7/4/2022), jauh sebelum ada dinosaurus, hewan purba trilobita dapat saling menggigit secara brutal di dasar laut Kambrium.

Dalam studi baru ini mengungkapkan bahwa predator berlapis baja ini tidak hanya berburu hewan yang lebih kecil dan lebih lemah untuk menjadi mangsanya.

Akan tetapi, terkadang, trilobita juga akan menggigit dari spesies yang sama. Temuan fosil trilobita atau trilobit ini adalah bukti awal kanibalisme dalam catatan fosil hingga saat ini.

Trilobit adalah makhluk yang kekar dengan kerangka luar yang tebal, yang mungkin salah satu alasan mengapa selama ini banyak fosil trilobita tetap terawetkan dengan baik.

Ahli paleontologi di University of New England di Australia, Russell Bicknell telah menghabiskan lima tahun untuk memeriksa fosil trilobita dari formasi Emu Bay Shale di Pulau Kanguru di Australia Selatan.

Dalam studinya ada dua spesies trilobita yang diamatinya, yakni trilobite Redlichia takooensis dan trilobite Redlichia rex. Banyak fosil trilobita R. takooensis yang ditemukan dengan bekas gigitan, kebanyakan di ujung belakangnya.

Berdasarkan analisis studi fosil trilobit ini, ahli paleontologi berasumsi bahwa kemungkinan trilobita R. rex membuat makanan dari R. takooensis, yang menunjukkan kanibalisme di antara hewan-hewan purba penghuni lautan dalam ini.

Sementara di formasi Teluk Emu, fosil feses yang membatu, yang disebut koprolit, yang ditinggalkan oleh R. rex mengandung sisa-sisa cangkang trilobita.

Hal ini menunjukkan bahwa trilobita R. rex memiliki kemampuan memakan spesies trilobita yang lebih kecil. Namun, yang tidak terduga adalah tanda-tanda bekas gigitan yang serupa pada R. rex.

Para peneliti menyimpulkan, bekas gigitan pada fosil trilobita itu kemungkinan akibat kanibalisme.

“Tidak banyak lagi di deposit ini yang memiliki toolkit, yang dioptimalkan secara biomekanik untuk hal semacam ini, dan dengan rela bisa menghancurkan sesuatu yang keras,” kata Bicknell.

Peneliti menduga, tampaknya trilobite R. rex dilahirkan untuk berburu trilobita, dan tampaknya spesies mana pun tidak terlalu penting.

Kendati temuan fosil trilobita telah mengungkapkan contoh dari kanibalisme paling awal yang didokumentasikan pada hewan, namun Bicknell mengatakan bahwa kemungkinan masih ada kanibalisme yang jauh lebih tua dan lebih luas dari yang diungkapkan fosil-fosil tersebut.

“Saya akan mengatakan bahwa artropoda telah memakan artropoda sejak awal artropoda menjadi artropoda,” kata Bicknell.