Stroberi memiliki rasa asam dan manis. Buat berwarna cerah ini juga memiliki banyak manfaat kesehatan. Secara botani, ujung benang sari tanaman stroberi yang membesar (alias bagian penghasil serbuk sari dari tanaman berbunga) dan menjadi buah stroberi, menurut Institut Ilmu Pangan dan Pertanian Universitas Florida (UF). Dan bintik kecil di luar itu sebenarnya buahnya.
Selain rasanya manis yang menarik, stroberi juga merupakan sumber nutrisi yang mencakup antioksidan penangkal berbagai penyakit, zat besi, asam folat, serat dan vitamin A dan C. “Faktanya, stroberi mengandung lebih banyak vitamin C per porsi dibanding jeruk,” kata ahli diet Ilana Muhlstein, dilansir laman Shape. Berikut manfaat utama stroberi
Mencegah Kanker
Studi menunjukkan bahwa buah beri (salah satunya stroberi) bisa membantu mencegah beberapa jenis kanker (misalnya kanker payudara dan serviks) melalui kemampuan mereka untuk melawan stres oksidatif dan peradangan – keduanya dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker. Terlebih, dalam penelitian laboratorium dan hewan ellagitannins dan asam ellagic, senyawa tanaman lain dalam stroberi, sudah ditemukan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker. Sebab itu, diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia sebelum menarik kesimpulan konkret mengenai manfaat stroberi untuk melawan kanker.
Menjaga kesehatan otak
“Stroberi kaya flavonoid, folat dan anthocyanin, yang berkorelasi dalam peningkatan kesehatan otak,” kata Muhlstein. Studi pada 2012 yang diterbitkan dalam Annals of Neurology menyebutkan bahwa makan stroberi lebih dari dua kali seminggu bisa menunda penuaan kognitif hingga 2,5 tahun. Peneliti menghubungkan efek peningkatan otak ini dengan flavonoid buah. Penelitian juga menunjukkan bahwa buah beri (termasuk stroberi) bisa meningkatkan jumlah neuron baru di otak dan mengubah jalur yang terlibat dalam menyebabkan peradangan, kelangsungan hidup sel, transmisi sel saraf, yang semuanya berperan dalam meningkatkan fungsi otak.
Membantu penyerapan nutrisi
Untuk vegetarian, stroberi dapat menjadi tambahan penting dalam makanan apa pun. “Tanpa daging sebagai sumber zat besi, banyak vegan melengkapi dietnya dengan makanan nabati yang mengandung zat besi seperti bayam dan quinoa,” kata Villacorta. Makan stroberi dengan makanan yang merupakan sumber zat besi yang baik bisa meningkatkan penyerapan, lanjutnya. Anda bisa memasangkan stroberi dengan telur untuk membuat camilan yang sempurna.