in

Indonesia Kini Punya Fasilitas BRIN Rujukan Riset Makanan Halal

Ilustrasi logo BRIN

Wakil Presiden Ma’ruf Amin meresmikan fasilitas riset pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk laboratorium rujukan riset halal Indonesia. BRIN tengah mengembangkan riset dan inovasi produk-produk halal, baik dalam bidang pangan, kesehatan, bioteknologi, dan lain-lain.

BRIN juga memiliki tiga fasilitas yang dilengkapi bermacam instrumen penelitian guna mendukung riset pangan halal di Indonesia. Salah satunya adalah fasilitas riset pangan di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan (PRTPP) di Playen, Gunungkidul, Yogyakarta.

Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengatakan, pihaknya telah mengembangkan infrastruktur untuk mendukung riset dan inovasi produk halal.

“Ketiga laboratorium tersebut berada di Cibinong, Serpong, serta Playen-Gunungkidul,” katanya dalam sebuah keterangan resmi, Kamis (21/4/2022).

Handoko mengatakan, fasilitas-fasilitas riset ini dibangun menggunakan pendanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN). Kolaborasi antara periset di BRIN dengan berbagai pemangku kepentingan ekonomi Syariah adalah keniscayaan.

Oleh karena itu, dalam peresmian tersebut ia mencanangkan kolaborasi riset dan inovasi produk halal Indonesia.

“Kolaborasi ini melibatkan BRIN, BPJKPH, KNEKS, BPOM, perguruan tinggi dalam hal ini Pusat Kajian Sains Halal IPB dan Institute for Halal Industry and System (IHIS) UGM, serta pihak-pihak lainnya,” ujarnya.

Kepala PRTPP Satriyo Krido Wahono menjelaskan fasilitas riset pangan tersebut adalah bagian dari open platform laboratory yang disediakan BRIN, khususnya terkait riset pangan dan halal. Laboratorium tersebut nantinya dapat dimanfaatkan masyarakat melalui berbagai skema.

“Fasilitas ini memuat instrumen analisis dan beberapa peralatan produksi skala kecil yang dapat berfungsi sebagai fasilitas factory sharing bagi pegiat usaha start up dan UMKM,” tutur Satriyo.

Total terdapat empat gedung yang diresmikan, yakni gedung co-working space, gedung laboratorium terpadu, gedung pengujian in-vivo, dan gedung proses cGMP.

Kemudian beberapa fasilitas laboratorium di antaranya laboratorium biomolekuler, laboratorium mikrobiologi pangan, dan laboratorium mikologi pangan nantinya akan mendukung proses riset halal.

Gedung proses cGMP dilengkapi line cGMP pengemasan, line proses produksi dan pengolahan kakao/kopi, proses penepungan, line proses produksi mie, laboratorium pengembangan produk (kering, fermentasi, daging, minuman), dan laboratorium sensoris.

Sementara gedung laboratorium terpadu difungsikan sebagai laboratorium material kemasan, stabilitas pangan, keamanan pangan, kimia pangan, fisika pangan, dan rekayasa pangan.

Sedangkan fasilitas gedung pengujian in-vivo dimanfaatkan untuk pengujian produk yang dihasilkan, khususnya pada hewan uji coba berupa mencit, ayam, dan sapi.