Vitamin C memang dibutuhkan tubuh. Namun, asupannya tak boleh berlebihan karena berisiko menimbulkan batu ginjal.
“Vitamin C berdasarkan beberapa data dinyatakan jika dikonsumsi terlalu banyak akan berisiko batu ginjal. Maka, jangan dikonsumsi secara berlebihan,” kata Medical Senior Manager Kalbe Consumer Health, dr. Helmin Agustina Silalahi.
Hal ini juga membuat vitamin C harus dikonsumsi sesuai aturan atau dosis yang tercantum di kemasan produk. “Vitamin C adalah salah satu vitamin yang larut dalam air, artinya akan diabsorbsi dalam tubuh dan kalau sisa akan dibuang. Namun, ada vitamin C terbaru dengan tambahan asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak,” lanjutnya.
Dia melanjutkan, tidak semua vitamin C yang terserap tubuh akan dibuang melalui urine. Itu sebabnya konsumsi vitamin C tidak perlu terus-menerus.
“Tubuh kita kebanyakan sel ada lemaknya. Jadi, sesuatu kalau ada fat-nya akan terserap dan diikat oleh lemak. Kalau vitamin C ini, karena tertahan dalam tubuh, maka tak perlu khawatir, selanjutnya enggak perlu langsung minum lagi dan lagi,” katanya.
PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) merilis produk vitamin C yang mengandung asam askorbat, bioflavonoid, dan asam lemak H2 Pureway C Plus.
“Secara umum, selenium sudah sangat dikenal sebagai antioksidan. Terlebih kita sedang berada di kondisi menakutkan yang memicu berbagai penyakit. Dengan adanya selenium dan vitamin D, kita butuh untuk lebih percaya diri beraktivitas di tengah pandemi, apalagi saat puasa,” kata Helmin.