Kualitas tidur sangat menunjang kesehatan dan kemampuan beraktivitas. Itu sebabnya, gangguan tidur harus diatasi agar bisa menikmati kenyamanan istirahat. Mendengarkan musik atau bunyi-bunyian seperti brown noise dan white noise bermanfaat untuk tidur lebih nyenyak.
Brown noise
Menurut CEO Adaptive Sound Technologies Sam Nicolino, brown noise memiliki energi suara frekuensi lebih rendah daripada jenis bunyi lainnya. Nicolino mengatakan, brown noise berbunyi lembut, raungan rendah, hingga menyerupai bunyi hujan yang deras dan selaras.
“Brown noise memiliki lebih banyak bas ketimbang white noise, membuatnya lebih menyenangkan untuk didengarkan,” katanya dilansir Well+Good.
Adanya komponen bas inilah yang membuat suara brown noise terasa terdengar mendalam. Ahli saraf dan spesialis gangguan tidur dari Boston Medical Center, Naina Limbekar menjelaskan, hasil suara brown noise dapat membantu seseorang yang mengalami kesulitan tidur.
“Brown noise menawarkan suara ekstra dalam. Suara yang benar-benar menenangkan sebagian orang untuk bisa tidur dan meningkatkan kualitas tidur yang lebih nyenyak pada malam hari,” katanya.
White noise
Para ahli menjelaskan, white noise merupakan suara kebisingan acak yang memiliki kepadatan spektral datar. Spektral datar adalah suara yang memiliki frekuensi sekaligus menggunakan energi yang sama. Semua frekuensi yang tercakup itu bisa didengar manusia (20 hingga 20.000 Hertz), white noise sering digunakan untuk meredam suara lainnya.
Beberapa orang menggunakan pemutar musik white noise untuk alat bantu tidur, tujuannya untuk meredam berbagai suara yang mengganggu dari sekitarnya. Misalnya, meredam suara getaran kipas angin atau AC.
Berdasarkan hasil penelitian tahun 1990 yang dimuat dalam jurnal Archives of Disease in Childhood, bayi akan tertidur lebih cepat saat berada di bawah pengaruh white noise. Selain itu, white nose juga bisa digunakan untuk membantu seseorang yang telinganya berdengung atau tinitus.