in

5 Kesalahan Membuat Bak Tanaman Paling Sering Terjadi

Bak tanaman atau raised garden beds. Foto: Shutterstock

Raised bed garden atau bak tanaman adalah ruang tumbuh yang ditinggikan di atas tanah atau dikenal bak tanaman. Bak ini menawarkan beberapa manfaat dibanding berkebun di dalam tanah.

Mulai dari, aksesibilitas yang lebih mudah, lebih banyak kontrol atas komposisi tanah, drainase yang lebih baik, serta suhu tanah yang lebih hangat sehingga memungkinkan penanaman lebih awal dan pertumbuhan lebih cepat.

Namun, dalam membuat bak tanaman itu, sering kali melakukan beberapa kesalahan yang dapat menggagalkan upaya. Untuk itu, penting mengetahui kesalahana apa yang umum dilakukan demi menghindarinya.

Dikutip dari Better Homes and Gardens, Kamis (21/4/2022), berikut lima kesalahan membuat bak tanaman yang sering dilakukan.

  1. Memilih lokasi yang salah

Lokasi bak tanaman harus menerima setidaknya enam jam sinar matahari langsung setiap hari. Jika menempatkan lokasi bak pada awal musim semi, pastikan mempertimbangkan seperti apa pepohonan di sekitarnya pada musim panas dan di mana naungannya akan jatuh.

Pilih tempat yang relatif datar, tetapi hindari daerah dataran rendah seperti dasar bukit tempat air hujan terkumpul.

Menempatkan bak tanaman ke pagar atau dinding berarti membuat Anda tidak akan dapat mengakses keempat sisi dengan mudah.

  1. Melupakan sumber air

Bagian belakang halaman atau taman merupakan tempat yang tepat untuk meletakkan bak tanaman, tetapi tidak jika Anda harus membawa ember berisi air sepanjang jalan.

Pastikan lokasi bak tanaman cukup dekat dengan keran luar ruangan yang dapat dijangkau selang taman. Pertimbangkan juga memasang sistem irigasi tetes agar bak tanaman selalu disiram dengan limbah minimal.

  1. Membuat bak tanaman terlalu besar

Mesk tergoda membuat bak besar, penting mengingat logistik. Bak tanaman harus cukup sempit sehingga dapat mencapai setidaknya setengah jalan untuk menanam, menyiangi, menyiram, dan memanen di tengahnya.

Idealnya, bak tanaman berukuran satu hingga 1,5 meter. Jika memiliki banyak ruang di taman, sebaiknya membuat beberapa bak tanaman yang lebih kecil.

  1. Membangun dengan bahan yang salah

Jika berencana membangun bak tanaman, kayu yang diolah dengan tekanan mungkin tampak seperti bahan yang tahan lama digunakan.

Namun, banyak tukang kebun lebih memilih menghindarinya karena risiko bahan kimia berbahaya dapat meresap ke dalam tanah (hal yang sama berlaku untuk ban bekas).

Selain itu, hindari menggunakan kayu yang rentan terhadap pembusukan atau sudah menunjukkan tanda-tanda keausan. Sebaiknya, memilih kayu cedar, oak, redwood, batu, dan batu bata. Ini merupakan pilihan sangat baik, tahan lama, juga bebas bahan kimia.

  1. Tidak menggunakan tanah terbaik

Tidak semua tanah kebun bagus untuk semua jenis kebun. Tanah kebun dimaksudkan untuk dicampur dengan tanah lapisan atas yang ada guna membantu memperbaiki tekstur dan komposisi nutrisinya.

Ketika digunakan di bak tanaman, tanah kebun bisa menjadi padat dan menghambat drainase. Pastikan menggunakan tanah dalam kantong yang dirancang khusus untuk bedengan, yang juga memiliki keuntungan disterilkan untuk membunuh benih gulma, serangga, atau penyakit di dalamnya.