in

Ternyata Hapus Email yang Tak Penting Berkontribusi Selamatkan Bumi

Ilustrasi logo Gmail. Foto: Google Play

Lebih memilih menggunakan email ketimbang surat menyurat secara fisik, diyakini lebih ramah lingkungan karena mengurangi penggunaan kertas. Tapi meski email tidak berbentuk fisik, surat elektronik ternyata masih meninggalkan jejak karbon.

Itulah mengapa, kita sepertinya sudah harus mulai menghapus email yang tidak diinginkan. Berdasarkan laporan Green Matters, email yang tidak dihapus dan disimpan di penyimpanan cloud, menghabiskan banyak listrik. Dan sayangnya, di banyak tempat di dunia, listrik masih dihasilkan dengan bahan bakar fosil.

Jadi, meskipun email telah mengurangi penggunaan kertas, jika kita sengaja menyimpannya, tetap berkontribusi pada emisi karbon. Artinya, semakin banyak email yang kalian simpan di inbox atau kotak masuk email, semakin besar jejak karbon kalian.

Data Eco2 Greetings menyebutkan, email selama satu tahun dapat menyumbang setara 136kg karbon dioksida yang membawa dampak yang sama dengan berkendara sejauh 322 kilometer dengan mobil bertenaga bensin.

Laporan ini juga menyebutkan, selama 2019 saja, ada 107 miliar email spam dikirim dan diterima. Jika setiap orang menghapus masing-masing 10 email tersebut, kita bisa menghemat 1.725,00 gigabyte ruang penyimpanan dan sekitar 55,2 juta kilowatt daya.

Sepertinya menghapus email lama, atau yang menghabiskan ruang penyimpanan cloud bisa dipilih menjadi salah satu cara membantu mengurangi jejak karbon. Lagi pula, kalian tidak akan membutuhkannya selama bertahun-tahun, kan?