Ikan patin secara ilmiah dikenal sebagai Siluriformes atau kelompok ikan bersirip pari. Ada lebih 3.000 spesies ikan patin yang bisa ditemukan di semua benua kecuali di Antartika. Ekosistem ikan patin adalah air tawar seperti sungai dan aliran sungai, namun ada beberapa spesies patin yang telah beradaptasi dengan kehidupan di perairan asin dan gua. Patin merupakan salah satu jenis ikan yang paling banyak dibudidayakan.
Ciri khas ikan patin ialah tubuhnya licin, agak gepeng dan kumisnya memanjang dan mencuat di sekitar mulut. Patin tidak memiliki sisik, pada beberapa spesies, kulitnya tertutup lendir digunakan dalam respirasi kulit, di mana ikan bernafas melalui kulitnya. Ikan patin paling mudah dikenali dari kepala lebarnya yang rata dan memiliki sungut seperti kumis panjang yang menonjol dari mulutnya.
Dilansir Health Benefit Times, patin merupakan ikan yang rendah lemak walaupun memiliki kulit tak bisa dimakan dan harus dibuang sebelum dimasak. Metode memasak yang disarankan seperti dikukus, direbus, dipanggang, dan digoreng.
Manfaat Ikan Patin untuk Kesehatan
Ikan patin merupakan sumber yang baik dari beberap nutrisi, rendah kalori, dianggap padat nutrisi dan bisa memberikan sejumlah manfaat.
Dikemas dengan protein tanpa lemak
Protein merupakan salah satu sumber energi utama dalam diet Anda. Ini juga bertanggung jawab membangun serta memperbaiki jaringan dan otot, kemudian berfungsi sebagai blok bangunan untuk banyak enzim, hormon, dan molekul lainnya.
Dilansir Healthline, satu porsi 3,5 ons (100 gram) ikan patin menyediakan 32–39 persen kebutuhan protein harian Anda hanya dalam 105 kalori. Sebagai perbandingan, porsi salmon yang sama menyediakan sekitar setengah dari kebutuhan protein harian Anda tapi lebih dari 230 kalori.
Sumber protein padat nutrisi ikan patin dapat membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan rasa kenyang . Ikan ini juga merupakan pilihan baik untuk orang-orang yang memperhatikan jumlah asupan kalori mereka, tapi tetap ingin memastikan mereka mendapat nutrisi yang cukup.
Mengandung asam lemak Omega-3
Departemen Pertanian AS (USDA) merekomendasikan makan hingga 8 ons ikan patin atau makanan laut lainnya setiap minggu. Alasan rekomendasi ini adalah ikan patin dan makanan laut lain cenderung memberikan lebih banyak asam lemak Omega-3 dibanding makanan lain.
Asam lemak omega-3 dikenal karena perannya bagi kesehatan otak. Walau penelitian lebih lanjut diperlukan, ikan patin bahkan bisa membantu mengobati kondisi neurologis dan mental, termasuk kehilangan memori, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan depresi.
Tinjauan dari 23 penelitian di lebih dari 1 juta orang terkait makan ikan dengan risiko kematian lebih rendah secara keseluruhan, dan pengurangan 7 persen kemungkinan kematian untuk setiap 200 mili gram Omega-3 yang dikonsumsi setiap harinya.
Sumber vitamin B12
Satu porsi 3,5 ons (100 gram) ikan patin menyediakan hingga 121 persen dari DV untuk vitamin B12, yang kebanyakan orang kekurangan. Walau beberapa ikan tinggi vitamin B12, namun patin menjadi sumber yang sangat luar biasa.