in

Upaya Ilmuwan Bantu Alien Temukan Bumi

Ilustrasi Bumi. Foto: Getty Images

Jika tersesat di hutan, orang akan mencoba mencari pemukiman tempat peradaban berada, atau mencari pertolongan dengan membuat api agar mudah ditemukan. Nah, ada ilmuwan yang terinspirasi dari cara ini untuk memanggil alien agar mudah menemukan Bumi.

Selama lebih dari 70 tahun, para astronom ini memindai sinyal radio atau optik dari peradaban lain untuk mencari adanya kecerdasan lain di luar angkasa, yang disebut SETI (search for extraterrestrial intelligence).

Sebagian besar ilmuwan yakin bahwa kehidupan ada di 300 juta planet yang berpotensi layak huni di galaksi Bima Sakti.

Para astronom juga berpikir ada kemungkinan bahwa beberapa bentuk kehidupan di luar sana telah mengembangkan kecerdasan dan teknologi seperti manusia di Bumi. Tapi, tidak ada sinyal dari peradaban lain yang pernah terdeteksi, sehingga hal ini disebut sebuah misteri “The Great Silence”.

Sementara SETI telah lama menjadi bagian dari sains arus utama, METI (messaging extraterrestrial intelligence) atau pengiriman pesan intelijen luar angkasa, kurang umum.

“Saya seorang profesor astronomi yang telah banyak menulis tentang pencarian kehidupan di alam semesta. Saya juga melayani di dewan penasehat untuk sebuah organisasi penelitian nirlaba yang merancang pesan untuk dikirim ke peradaban luar angkasa,” tulis Chris Impey, Profesor Astronomi dari University of Arizona, dikutip dari Science Alert.

Dalam beberapa bulan mendatang, dua tim astronom akan mengirim pesan ke luar angkasa dalam upaya untuk berkomunikasi dengan alien cerdas yang mungkin berada di luar sana untuk mendengarkan sinyal yang dikirim dari Bumi.

Upaya ini seperti membuat api unggun besar di hutan dan berharap ada yang menemukannya. Namun sebagian orang mempertanyakan apakah bijaksana untuk melakukan hal ini.

Mengirim pesan ke alien

Para astronom memancarkan pesan radio pertama yang dirancang untuk alien dari Observatorium Arecibo di Puerto Rico pada tahun 1974. Seri 1 dan 0 dirancang untuk menyampaikan informasi sederhana tentang kemanusiaan dan biologi dan dikirim ke gugus bola M13 yang berjarak 25.000 tahun cahaya.

Selain upaya yang disengaja untuk mengirim pesan ke alien, sinyal menyimpang dari siaran tv dan radio telah bocor ke luar angkasa selama hampir satu abad. Gelembung sinyal yang terus berkembang ini telah mencapai jutaan bintang.

Hampir setengah abad setelah pesan Arecibo, dua tim astronom internasional merencanakan upaya baru dalam komunikasi alien. Salah satunya menggunakan teleskop radio raksasa baru, dan yang lainnya memilih target baru yang menarik.

Salah satu pesan baru ini akan dikirim dari teleskop radio terbesar di dunia, di China, sekitar tahun 2023. Teleskop dengan diameter 500 meter ini akan memancarkan serangkaian sinyal radio di atas petak langit yang luas.

Pesan itu disebut “The Beacon in the Galaxy” dan mencakup bilangan prima dan operator matematika, biokimia kehidupan, bentuk manusia, lokasi Bumi, dan cap waktu. Tim peneliti mengirimkan pesan ke sekelompok jutaan bintang di dekat pusat galaksi Bima Sakti, sekitar 10.000 hingga 20.000 tahun cahaya dari Bumi.

Meskipun cara ini memaksimalkan kumpulan alien potensial, itu berarti akan membutuhkan waktu puluhan ribu tahun sebelum Bumi bisa mendapatkan balasan.

Upaya lain hanya menargetkan satu bintang, tetapi dengan potensi balasan yang jauh lebih cepat. Pada 4 Oktober 2022, tim dari Stasiun Bumi Satelit Goonhilly di Inggris akan mengirimkan pesan ke bintang TRAPPIST-1.

Bintang ini memiliki tujuh planet, tiga di antaranya adalah planet mirip Bumi di area yang disebut “zona Goldilocks”, yang berarti zona tersebut memiliki potensi untuk kehidupan.

TRAPPIST-1 hanya berjarak 39 tahun cahaya, jadi hanya perlu 78 tahun bagi kehidupan cerdas di luar sana untuk menerima pesan dan Bumi untuk mendapatkan jawabannya.

Sampai saat ini, tidak ada peraturan internasional yang mengatur METI, sehingga eksperimen ini akan terus berlanjut, meskipun ada sejumlah kekhawatiran.

“Sejauh ini alien cerdas hanya berada di ranah fiksi ilmiah. Buku-buku seperti The Three-Body Problem oleh Cixin Liu menawarkan perspektif yang suram dan menggugah pikiran tentang seperti apa keberhasilan upaya METI. Jika manusia pernah melakukan kontak dalam kehidupan nyata, saya berharap alien datang dengan damai,” tutup Impey.