in

Durasi Tidur yang Ideal Bagi Lansia Menurut Sains

Ilustrasi orang tidur. Foto: Getty Images

Banyak orang percaya bahwa durasi tidur bagi orang dewasa hingga paruh baya atau lansia adalah selama delapan jam. Akan tetapi, para peneliti baru-baru ini menyebutkan bahwa anggapan tersebut tidaklah tepat.

Dalam studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Aging pada 28 April 2022, ditemukan durasi tidur ideal untuk orang berusia 30 tahun ke atas ialah tujuh jam. Hasil tersebut didapatkan para peneliti, melalui analisis menggunakan data UK Biobank dari hampir 500.000 orang dewasa.

Tim itu dipimpin ahli saraf dari Fudan University, China, Yuzhu Li bersama peneliti psikiatri dari Cambridge University Barbara Sahakian. Mereka menganalisis data milik 498.277 peserta penelitian yang berusia 38 sampai 73 tahun.

Sekitar 48.500 peserta juga menjalani neuroimaging atau pencitraan saraf, sementara hampir 157.000 peserta mengisi kuesioner mengenai kesehatan mental secara online.

Peneliti berkata metode tersebut digunakan untuk memberikan pandangan yang cukup komprehensif, terkait bagaimana durasi tidur berkorelasi dengan aspek lain dari kesehatan mental dan otak mereka.

Hasilnya menunjukkan, lama waktu tidur ideal untuk lansia maupun orang dewasa yakni selama tujuh jam per malam adalah jumlah optimal untuk meningkatkan kesehatan mental, kesehatan fisik, dan fungsi kognitif bagi orang-orang pada kelompok usia tersebut.

Sebaliknya, durasi tidur yang tidak cukup atau berlebihan dapat menyebabkan kinerja kognitif, seperti kecepatan pemrosesan, perhatian visual, memori dan keterampilan memecahkan masalah terganggu.

“Analisis mengungkapkan bahwa durasi tidur yang tidak mencukupi dan berlebihan secara signifikan terkait dengan penurunan kognisi berkelanjutan,” tulis peneliti dilansir dari Science Alert, Selasa (3/5/2022).

Studi sebelumnya juga telah menemukan bahwa pola tidur yang terganggu dapat menyebabkan peningkatan peradangan. Selain itu, lama waktu tidur yang tidak cukup dan terganggu dapat memicu munculnya penyakit di usia lanjut.

“Meskipun kami tidak yakin bisa mengatakan bahwa terlalu sedikit atau terlalu banyak tidur menyebabkan masalah kognitif, analisis yang mengamati individu dalam jangka waktu yang lebih lama tampaknya mendukung gagasan ini,” ujar salah satu peneliti di Fudan University, Jianfeng Feng.

Feng menambahkan penyebab mengapa seseorang memiliki tidur tidak berkualitas, cukup kompleks, dan bisa dipengaruhi oleh faktor genetik, pikiran, maupun emosi.

“Tidur malam yang berkualitas adalah hal penting di semua tahap kehidupan, terutama seiring bertambahnya usia,” terang Sahakian.

Ada banyak alasan mengapa waktu tidur orang tidak bisa dilakukan selama tujuh jam setiap malam, misalnya karena stres, pekerjaan, atau hanya ingin bangun di tengah malam untuk buang air kecil.

Maka, peneliti mengungkapkan bahwa upaya untuk meningkatan kualitas tidur bagi orang dewasa khususnya lansia sangat diperlukan.

“Menemukan cara untuk meningkatkan kualitas tidur bagi lansia penting untuk membantu mereka menjaga kesehatan mental dan kesehatan yang baik serta menghindari penurunan kognitif, terutama untuk pasien dengan gangguan kejiwaan dan demensia,” imbuhnya.

Mereka mencatat, jika Anda kesulitan untuk mencapai waktu tidur ideal di malam hari selama tujuh jam, maka alternatif lain seperti tidur siang juga bisa sangat bermanfaat. Hal ini dapat membantu Anda mencegah rasa kantuk selama beraktivitas di sepanjang hari.

American Heart Association melaporkan tidur siang sebaiknya dilakukan selama 20-30 menit, untuk meningkatkan kewaspadan dan kinerja tubuh tanpa mengganggu waktu tidur malam.

Lama waktu tidur siang boleh dilakukan lebih dari 30 menit, namun tidak dianjurkan lebih dari 90 menit karena bisa menimbulkan rasa pusing setelahnya.