in

Penyebab Setir Mobil Terasa Berat padahal Sudah Pakai Power Steering Elektrik

Ilustrasi menyetir mobil. Foto: AFP

Mobil kekinian umumnya sudah dilengkapi dengan fitur electric power steering (EPS), sehingga tak ada lagi gejala setir berat untuk diputar saat kendaraan melaju pelan. Namun, bagaimana jika mobil sudah dilengkapi EPS dan setir terasa berat?

Dilansir dari laman resmi Daihatsu, setidaknya ada empat faktor yang dapat membuat setir dengan fitur elektrik power steering mendadak jadi berat, yakni sebagai berikut:

  1. Daya Listrik yang Kurang ke Motor

Menurut Daihatsu faktor yang mungkin jadi sebab EPS terasa berat adalah kurangnya daya listrik ke motor EPS. Bisa jadi faktornya adalah karena aki yang sudah tekor atau rusak. Selain itu bisa juga karena sekring yang putus atau terbakar.

“Salah satu penyebab terjadinya EPS terasa berat adalah daya listrik yang kurang. Hal ini karena sumber daya EPS menggunakan kelistrikan mobil,” tulis Daihatsu.

  1. Motor EPS Mengalami Kerusakan

Sebagai perangkat elektronik, tentu EPS memiliki beberapa komponen kelistrikan. Lalu jika motor atau komponen utama dari EPS ini rusak, akan membuat kinerja EPS menjadi tak optimal dan bisa saja membuatnya menjadi berat.

“Biasanya kerusakan terjadi di bagian gulungan, komutator, atau komponen pendukung lainnya. Salah satu penyebabnya pun adanya air di dalam motor,” tulis Daihatsu.

  1. EPS Memiliki Setelan Berat Auto

Pada sebagian mobil, fitur EPS ini tak hanya berfungsi untuk membantu kerja setir agar ringan tapi juga membuatnya menjadi lebih berat. Biasanya fitur ini hadir pada mobil-mobil yang memiliki mode berkendara. Hal ini bertujuan agar pengendara lebih percaya diri ketika membawa laju mobilnya.

Menurut Daihatsu, bisa saja setir menjadi berat sebab mobil punya setelan EPS yang auto atau otomatis. Dengan adanya fitur ini, maka setir mobil akan memberat ketika berada di kecepatan tertentu atau kondisi tertentu.

  1. Sensor EPS Tidak Bekerja

Hal yang juga kerap menjadi sumber masalah pada EPS yang mendadak memberat adalah pada sensornya. Menurut Daihatsu, EPS umumnya bekerja sesuai dengan kondisi kendaraan.

“Oleh karena itu, dibutuhkan sensor yang bisa mendeteksi kondisi kendaraan. Biasanya elektrik power steering menggunakan dua sensor utama, yaitu torque sensor dan speed sensor,” tulis Daihatsu.

Pada bagian torque sensor, maka EPS akan membaca besaran putaran mesin ke roda. Sedangkan speed sensor, untuk mengetahui kecepatan dari mobil dan menyesuaikan berat EPS-nya. Jika kedua sensor ini tak membaca dengan baik, maka EPS dipastikan akan tidak akurat dalam menentukan kerjanya.