in

Apa Perbedaan Kondisi Night Terror dan Mimpi Buruk?

Ilustrasi orang tidur. Foto: Getty Images

Night terror diartikan sebagai teror malam atau gangguan tidur malam sembari berteriak merupakan kondisi yang menyebabkan seseorang akan bereaksi ketakutan. Gejala lain saat mengalami night terror ialah meronta-ronta, berjalan, bahkan menangis saat sedang tidur.

Sementara nightmare atau mimpi buruk dialami seseorang saat tidur. Dilansir Science Daily sebagian besar mimpi buruk menggambarkan kesedihan, kebingungan, dan rasa bersalah. “Mimpi buruk lebih intens akan membangunkan Anda. Di sisi lain mimpi buruk biasanya berasal dari konflik pribadi,” kata Antonio Zadra, ahli psikologi dari Universitas De Montreal,Kanada.

Night terror
Gejala teror malam biasanya menyebabkan berteriak. Saat terbangun raut ketakutan dan mata terbelalak, napas agak berat, denyut jantung cepat, dan kebingungan. Night terror dipengaruhi kondisi kelelahan atau penyakit tertentu. Night terror juga sangat dipengaruhi aktivitas sebelum tidur yang menimbulkan kecemasan, ketakutan, dan stres, misalnya menonton film horor.

Orang dewasa sepertinya makin jarang mengalami night terror dibandingkan anak-anak. Orang dewasa yang mengalami night terror dipicu kondisi stres atau kurang tidur. Namun, kondisi night terror yang dialami orang dewasa bisa jadi perhatian terkhusus jika menimbulkan perilaku kekerasan.

Nightmare atau mimpi buruk
Menurut Sleep Foundation, mimpi buruk akan memicu tekanan emosional. Tak seperti night terror, mimpi buruk terjadi selama tidur tanpa perilaku fisik atau suara. Orang yang mengalami mimpi buruk mudah dibangunkan dan dapat mengingat cerita dalam mimpinya. Ahli psikologi Antonio Zadra menjelaskan, mimpi tergolong katarsis terhadap perubahan kehidupan sehari-hari. Sumber mimpi buruk berulang biasanya berasal dari peristiwa traumatis.