Siapa yang tak mengenal gandum? Salah satu tanaman biji-bijian yang telah digunakan sebagai makanan pokok hampir di seluruh dunia, tepatnya 40 negara di dunia.
Dilansir healthline.com, gandum dikenal sebagai tanaman kaya nutrisi, mulai dari protein, vitamin, mineral hingga fitokimia. Walaupun diperkaya manfaat yang baik bagi tubuh, tak menutup gandum menyimpan efek samping yang menghantui kesehatan tubuh.
Gandum merupakan tanaman yang ‘kontroversial’. Hal ini karena gandum mengandung protein yang disebut gluten, penyebab masalah kesehatan serius. Setidaknya, 80 persen protein dalam gandum berjenis gluten. Protein jenis ini dapat memicu respons imun yang berbahaya bagi tubuh yang memiliki intoleran atau sensitivitas gluten. Salah satu tanda seseorang mengalami intoleran gluten ialah merasa mengantuk dan kembung setelah makan produk gandum.
Gejala lain dari intoleran gluten ialah kembung, sembelit, lelah sepanjang waktu, gangguan pada kulit dan nyeri pada sendi dan otot. Selain itu, gluten bisa merugikan bagi orang yang menderita penyakit celiac. Penyakit ini adalah gangguan autoimun, berupa kerusakan usus kecil pada individu yang mengonsumsi produk gluten, termasuk gandum.
Di samping itu, dilansir livestrong.com, seseorang yang memiliki resistensi insulin, sindrom metabolik, pradiabetes atau diabetes, makan terlalu banyak karbohidrat sekaligus bisa menyebabkan peningkatan kadar gula darah secara signifikan. Banyak produk makanan berbahan dasar gandum memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Setidaknya, gandum utuh mengandung sekitar 95 g karbohidrat, The American Diabetes Association merekomendasikan konsumsi karbohidrat tidak lebih dari 45 sampai 60 g per makan.