in

Tangisan Haru Jose Mourinho Usai Roma Juara UEVA Conference League

Jose Mourinho. Foto: Reuters

Jose Mourinho menangis usai AS Roma juara UEFA Conference League 2021/2022 setelah mengalahkan Feyenoord di final, Kamis (26/5/2022) dini hari WIB. Keberhasilan AS Roma menjadi juara UEFA Conference League mengantarkan Jose Mourinho mencatatkan rekor mentereng di Eropa.

Roma merayakan kesuksesan meraih gelar di Eropa untuk kali pertama setelah mengalahkan Feyenoord pada laga puncak UEFA Conference League. Sebuah gol Nicolo Zaniolo pada pertengahan babak pertama menjadi penentu kemenangan Roma atas Feyenoord.

“Ada begitu banyak hal yang terlintas di kepalaku. Begitu banyak hal pada saat yang sama,” kata Mourinho sambil menahan air mata kepada Sky Sport Italia dikutip dari Daily Mail.

“Saya sudah berada di Roma selama 11 bulan, saya menyadari saat saya tiba apa artinya, mereka sedang menunggu ini. Seperti yang saya katakan kepada para pemain di ruang ganti di Turin, kami melakukan apa yang perlu kami lakukan, lolos ke Liga Europa. Kami memiliki pekerjaan hebat sepanjang musim,” kata Mourinho menambahkan.

Mourinho mengatakan kemenangan tersebut sangat penting dalam sejarah yang perlu dicatat.

“Ini bukan hanya soal pekerjaan malam ini, ini adalah sejarah. Kami harus menulis sejarah. Kami menulisnya,” ucap Mourinho.

“UEFA Conference League adalah kompetisi yang kami rasakan sejak awal bisa kami menangkan, tetapi kompetisi itu menjadi lebih kuat ketika tim Liga Europa masuk, Leicester City, Olympique Marseille dan Feyenoord. Tapi kami serius, kami bisa saja mendapatkan beberapa poin lagi di Serie A, tapi kami memberikan banyak hal untuk kompetisi ini,” kata Mourinho menambahkan.

Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester United itu juga mengaku tidak ragu untuk bertahan sebagai pelatih Roma.

“Sekarang saya akan bertahan, tidak ada keraguan.Bahkan jika beberapa rumor muncul, saya hanya ingin tetap di Roma.Kami harus memahami apa yang ingin dilakukan pemilik kami, yang adalah orang-orang luar biasa, musim depan, karena ini adalah sejarah, tetapi kami dapat membangun proyek yang sangat kuat dengan profesional yang jujur,” ucap Mourinho.

“Kami perlu duduk dan memahami apa rencananya untuk musim depan. Ini tetap dalam sejarah Roma, tetapi juga milik saya, saya diberitahu bahwa hanya saya, Sir Alex dan Giovanni Trapattoni yang memenangkan trofi dalam tiga dekade berbeda. Itu membuat saya merasa agak tua, tapi itu bagus untuk karier saya,” ucap Mourinho.

Jose Mourinho menjadi pelatih kedua setelah Giovanni Trapattoni yang memenangkan lima gelar Eropa.

Itu adalah final kelima Eropa bagi Mourinho bersama Porto, Inter Milan, Manchester United, dan saat ini Roma dengan kelima-limanya dia membawa pulang trofi.

Pelatih asal Portugal itu kali pertama tampil di partai pemungkas Eropa adalah pada Piala UEFA 2002/2003. Ketika itu Mourinho membawa Porto menjadi juara dengan mengalahkan Celtic 3-2.

Setahun berselang nama Mourinho kian berkibar setelah mengantar Porto menjadi juara Liga Champions. Anak asuh Mourinho menang 3-0 atas Monaco.

Kesuksesan Mourinho selanjutnya terjadi pada musim 2009/2010 ketika mempersembahkan gelar Liga Champions untuk Inter Milan.

Mourinho kemudian meraih prestasi puncak di Eropa untuk kali keempat ketika menangani Manchester United. Pada musim 2016/2017, Mourinho membawa Man Utd untuk kali pertama menuai sukses di Liga Europa.

Kegemilangan AS Roma di UEFA Conference League musim ini pun menambah kilau Mourinho sebagai salah satu pelatih kenamaan.

“Hal yang hebat tentang karier saya adalah selain Liga Europa dengan Manchester United, melakukannya dengan Porto, Inter dan Roma sangat, sangat, sangat istimewa.Menang adalah satu hal yang semua orang mengharapkannya, ketika Anda melakukan investasi untuk menang, tetapi menang adalah hal lain ketika sesuatu tetap abadi, itu terasa benar-benar istimewa,” ucap Mourinho.

‘”Saya memikirkan diri saya, tentu saja, tetapi di atas semua fans Roma yang bisa merayakan malam ini, menikmati diri mereka sendiri dan mengingat malam ini selamanya,” ucap Mourinho menambahkan.

Pelatih asal Portugal itu pun menyatakan dia merasa seperti Romanista sejati malam ini.

“Tentu saja saya merasa seperti seorang Romanista, tapi itu mungkin cara saya bekerja.Saya adalah penggemar Porto, penggemar Inter, penggemar Chelsea, saya tergila-gila dengan Real Madrid, saya sekarang adalah penggemar Roma, saya milik semua klub itu karena kami memiliki momen-momen ini bersama,” ucap Mourinho.

“Malam ini, dengan segala hormat untuk semua klub tempat saya bekerja sebelumnya, saya 100 persen Romanista, karena para penggemar ini benar-benar luar biasa,” kata Mourinho menambahkan.