Rebahan di tempat tidur atau di sofa memang mengasyikkan. Namun, hal tersebut ternyata membawa dampak buruk bagi kesehatan. Berikut dampak buruk rebahan bagi kesehatan:
Membuat wajah terlihat bengkak
Dilansir laman Science ABC, Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) pernah melakukan penelitian untuk mempelajari efek rebahan selama berhari-hari. Studi ini dilakukan NASA dan 55 relawan pada 2014 silam.
Para relawan diminta rebahan di tempat tidur selama 70 hari berturut-turut tanpa bangun untuk tujuan apa pun, dengan posisi kepala miring ke bawah dan kaki terangkat ke atas. Tapi, mereka diperbolehkan bangun 30 menit untuk makan.
Penelitian menemukan, orang yang berbaring dengan kaki terangkat miring memiliki lebih banyak darah mengalir ke kepala mereka sehingga wajah terlihat bengkak.
Menyebabkan luka baring
Saat seseorang rebahan dan tidak bergerak sama sekali, ia bisa mengalami luka tekan atau disebut luka baring. Luka baring disebabkan karena kurangnya gerakan sehingga darah di seluruh kulit terganggu sehingga menyebabkab beberapa bagian kulit mati. Ada beberapa tahapan luka baring, namun jika sudah mencapai tahap 4 bisa berdampak buruk bagi tulang.
Meningkatkan risiko depresi dan kecemasan
Sebuah studi dilakukan pada wanita hamil yang istirahatnya terbatas di kamar tidur. Hasilnya, mereka lebih rentan terhadap kecemasan, depresi, isolasi, dan perasaan di luar kendali.
Sementara studi pada 2019 yang terbit di Osong Public Health and Research Perspectives menemukan, rebahan dalam waktu lama sangat berbahaya bagi mereka yang mengalami depresi. Keadaan terbaring di tempat tidur juga harus dihindari untuk melindungi kualitas hidup.
Memperburuk sakit punggung
Health Day menemukan, lebih dari seperempat tenaga kerja AS mengalami sakit punggung. Mereka yang memiliki nyeri punggung bawah lalu berpikir istirahat dan pemulihan menjadi obat terbaik. Padahal, sakit punggung lebih baik diobati dengan gerakan ketimbang tidak aktif bergerak.