in

Kebiasaan Makan untuk Bantu Meringankan Gejala PCOD

Ilustrasi pola makan. Foto: Linisehat.

Penyakit Ovarium Polikistik (PCOD) merupakan kondisi ketika indung telur melepaskan sel telur yang belum matang, akhirnya berubah menjadi kista. PCOD menyebabkan ovarium membesar dan juga mengeluarkan androgen dalam jumlah banyak yang menimbulkan gejala menstruasi yang tidak teratur, kram menstruasi yang menyakitkan dan jerawat.

PCOD yang berarti munculnya kista lebih dari satu memang tak lebih parah dari sindrom polikistik ovarium (PCOS). Namun ini bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa perubahan kecil yang bisa dilakukan terhadap pola makan sehari-hari untuk mengatasi keparahan PCOD.

Hindari daging merah

Jika Anda menderita PCOD, hindari daging merah seperti daging sapi, babi, dan kambing. Tak hanya karena tinggi kolesterol, daging merah juga dapat memperburuk ketidakseimbangan hormon.

Jangan konsumsi produk susu

IGF-1 merupakan hormon yang meningkatkan kadar insulin yang ditemukan dalam produk susu. Inilah sebabnya mengonsumsi produk susu bisa mengacaukan kadar gula darah, yang bisa memperburuk gejala PCOD.

Diet diabetes

Wanita yang menderita PCOD rentan pada diabetes. Itulah mengapa ahli merekomendasikan diet diabetes penuh serat dan makanan olahan terbatas untuk pasien dengan PCOD.

Minum lebih banyak, makan lebih sedikit

Umumnya pasien PCOD mengalami retensi air. Untuk mengatasinya, disarankan minum banyak dan makan dalam porsi kecil dan sering. Ini bisa membantu membuang racun dan juga menjaga berat badan.

Kacang-kacangan dan biji-bijian

Biji-bijian dan rempah-rempah seperti biji rami, almond, kacang pinus, hazelnut, dan biji wijen dalam diet bisa membantu menurunkan berat badan dan menjaga PCOD tetap terkendali karena merupakan sumber lemak sehat dan baik.