Zinc merupakan mineral penting untuk fungsi tubuh yang sehat, namun karena manusia tak dapat mensintesisnya sendiri, ia harus dikonsumsi dalam diet dan suplemen rutin.
Selama hamil, wanita membutuhkan beragam vitamin dan mineral seperti folat, vitamin D3, kolin, DHA, dajn zinc. Namun banyak yang mengabaikan nutrisi yang terakhir ini. Zinc tak hanya mendukung kesehatan ibu, melainkan juga kesejahteraan bayi yang belum lahir.
“Kebutuhan zinc agak lebih tinggi selama kehamilan ketimbang jumlah rata-rata harian yang direkomendasikan untuk wanita yaitu 11 miligram per hari dibandingkan dengan 8 miligram,” kata Molly Knudsen, ahi diet terdaftar.
“Untuk kesehatan yang optimal dan dukungan yang tepat sasaran, kebutuhan zinc diperkirakan lebih tinggi (15 hingga 30 miligram),” kata Ashley Jordan Ferira, ahli diet MBG.
Zinc memberikan berbagai manfaat penting bagi tubuh, terutama di masa kehamilan. “Untuk ibu, seng mendukung kesehatan kekebalan tubuh secara keseluruhan,” kata Knudsen. Kehamilan bisa membuat stres atau bahkan menantang sistem kekebalan tubuh, menurunkan pertahanan alaminya.
“Tingkat seng yang memadai diperlukan untuk bayi karena pertumbuhan janin yang tepat dengan mendukung pembelahan sel dan replikasi DNA,” lanjutnya. Sederhananya, seng membantu bayi tumbuh.
Seng bisa membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh, terutama bila dipasangkan dengan vitamin C yang meningkatkan kekebalan tubuh. Zat gizi mikro esensial ini termasuk dalam vitamin prenatal.
“Seng dan vitamin C sangat penting untuk pengembangan dan fungsi optimal seluruh sel imun dalam sistem imun bawaan dan adaptif kita, garis pertahanan pertama dan kedua!” kata Ferira.
Di luar suplemen prenatal, ibu hamil bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mengonsumsi makanan kaya vitamin C seperti bayam, beri, paprika, dan buah jeruk.