Minyak kelapa kerap digunakan dalam memasak, melembapkan kulit dan juga merawat rambut. Walaupun minyak kelapa memiliki umur simpan yang cukup lama, minyak jenis ini mudah rusak. Secara umum, minyak kelapa yang bertahan selama lebih dari dua tahun, yang terbaik adalah membuangnya. Aturan dua tahun bukanlah satu-satunya hal yang harus dipertimbangkan.
Pakar kesehatan Umair Syed, menyebut penyebab utama minyak kelapa rusak ialah paparan udara. Jadi disarankan untuk segera menutupnya setelah digunakan. Kontaminasi dari makanan juga menjadi penyebab umum pembusukan dini. Karena itu, ia menyarankan agar selalu menggunakan peralatan yang bersih ketika memasak dengan minyak kelapa.
Lebih lanjut, Syed mengatakan bahwa ada beberapa indikator pembusukan langsung yang bisa Anda lihat. Minyak kelapa segar harus memiliki warna putih pucat; jika terlihat kuning, hijau atau berubah warna, ada kemungkinan besar itu sudah tengik.
Minyak kelapa yang menunjukkan tanda jamur yang berkembang juga harus dibuang. Jika telah lolos uji warna, Anda bisa mengendusnya.
“Minyak kelapa memiliki aroma kelapa atau netral, secara alami menyenangkan, namun aroma minyak kelapa tengik sangat asam atau keras,” kata Syed.
Kemudian, lihat teksturnya. Minyak kelapa terlihat kental atau mengental kemungkinan besar sudah melewati masa terbaiknya. Terakhir, jangan ragu mencobanya—asalkan Anda belum menemukan tanda bahaya yang disebutkan di atas, selama minyak kelapa tidak terasa asam atau pahit, Anda bebas menggunakannya.
Namun, jika Anda telah mengonfirmasi bahwa minyak kelapa Anda tengik, Anda harus menghindarinya. Pakar memperingatkan agar tak mengoleskan atau mengonsumsi minyak kelapa tengik, karena hal itu bisa meningkatkan jumlah radikal bebas dalam tubuh, yang terkait dengan penyakit inflamasi dan kardiovaskular.