in

7 Kondisi Darurat yang Kerap Dialami Anak Kucing

Ilustrasi anak kucing. Foto: Shutterstock

Sama dengan manusia, hewan peliharaan juga bisa sakit seperti kucing. Mungkin Anda khawatir jika anak kucing Anda sakit, terutama jika Anda tidak yakin apakah situasinya harus dianggap darurat.

Tenang, jika ragu, selalu hubungi dokter hewan atau klinik hewan terdekat. Ada beberapa situasi yang membuat darurat yang umum dialami oleh anak kucing, seperti berikut ini yang dirangkum dari beberapa sumber:

  1. Batuk dan tersedak

Tersedak bisa menjadi masalah serius, bahkan jika gejalanya hilang dalam hitungan detik. Kurangnya oksigenasi yang tepat atau penumpukan cairan di dalam paru-paru bisa menjadi konsekuensi berbahaya dari tersedak.

Batuk merupakan gejala samar dari beberapa kemungkinan, termasuk virus, bakteri, pneumonia jamur, bronkitis alergi, atau bahkan penyakit jantung bawaan. Infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) adalah salah satu penyebab paling umum anak kucing batuk.

Seringkali, anak kucing dengan URI juga akan menunjukkan tanda-tanda seperti bersin, mata berair, dan hidung meler.

  1. Muntah dan diare

Muntah atau diare dapat disebabkan oleh banyak hal yang berbeda, termasuk perubahan parasit diet secara tiba-tiba, pola makan yang tidak bijaksana, penyakit menular, racun, dan banyak lagi.

Beberapa kasus muntah atau diare mungkin ringan dan sembuh sendiri. Tetapi muntah dan diare yang persisten atau parah bisa menjadi masalah.

Anak kucing Anda dapat dengan cepat mengalami dehidrasi dengan gejala-gejala ini. Tergantung pada penyebab yang mendasarinya, gejala dapat memburuk secara drastis dalam hitungan jam.

  1. Berdarah

Jika anak kucing Anda berdarah, carilah perawatan dokter hewan. Kehilangan darah dapat menyebabkan syok dan dapat mengancam jiwa.

Tentu saja, jika pendarahannya kecil dan dapat dijelaskan, seperti pendarahan dari kuku kaki yang dipotong terlalu pendek saat memotong kuku, hanya ada sedikit bahaya.

  1. Sulit bernapas

Jika anak kucing kesulitan bernapas, Anda harus segera mencari perawatan hewan. Biasanya, ini berarti paru-paru atau saluran udara terganggu. Banyak hal yang dapat menyebabkan anak kucing mengalami kesulitan bernapas.

Penyakit menular adalah suatu kemungkinan. Beberapa penyakit ini dapat menyebabkan pneumonia. Benda asing yang tersangkut di tenggorokan atau trakea juga mungkin terjadi. Kerusakan paru-paru yang disebabkan oleh trauma adalah penyebab potensial lainnya.

Reaksi alergi, gagal jantung bawaan, dan racun adalah penyebab potensial tambahan dari gangguan pernapasan.

Setiap kesulitan bernapas harus dianggap sebagai masalah serius, yang memerlukan evaluasi segera oleh dokter hewan. Seringkali radiografi diperlukan untuk mengevaluasi paru-paru dan saluran udara.

  1. Menelan racun

Ada banyak zat yang bisa menjadi racun bagi anak kucing. Di antara yang paling berbahaya adalah tanaman yang dikenal sebagai bunga lili.

Bahan kimia pembersih, obat-obatan (baik yang diresepkan maupun yang dijual bebas), produk kebun (pupuk, tanaman, umbi), cokelat, rodentisida, dan insektisida adalah racun potensial lainnya. Jika ragu apakah suatu zat beracun, hubungi dokter hewan Anda untuk meminta nasihat.

  1. Menelan benda asing

Anak kucing pada dasarnya ingin tahu, dan suka bermain. Setiap benda asing yang tertelan dapat menjadi masalah, baik menyebabkan masalah pencernaan seperti obstruksi usus atau perforasi, atau tersangkut di tenggorokan atau trakea, menyebabkan tersedak dan mungkin mati lemas.

Namun, benda asing linier adalah masalah yang sangat umum pada kucing. Ini mungkin termasuk tali, pita, kawat pancing, dan barang serupa lainnya.

  1. Reaksi alergi

Anak kucing dapat mengalami reaksi alergi. Penyebab reaksi ini berkisar dari sensitivitas vaksin hingga gigitan serangga.

Reaksi anafilaksis adalah bentuk paling serius dari reaksi alergi. Gejala anafilaksis termasuk muntah, diare, lesu, kesulitan bernapas, dan kolaps.

Anak kucing juga dapat menderita reaksi alergi yang meliputi pembengkakan wajah, gatal-gatal dan gatal. Perawatan diperlukan jika Anda mencurigai adanya reaksi alergi pada hewan peliharaan Anda.