Hipertensi atau tekanan darah tinggi kerap dianggap masalah kesehatan yang terjadi seiring bertambahnya usia, namun nyatanya tak benar. Mereka yang termasuk dalam kelompok usia 20-30 juga bisa menghadapi masalah tekanan darah tinggi.
Hipertensi terjadi saat pengukuran tekanan darah tiga kali lebih dari 140/90, dan dokter pun akan memberi label sebagai pasien tekanan darah tinggi. Seperti yang diungkapkan oleh ahli bedah kardio-toraks Dr. Bipeenchandra Bhamre, kurang tidur, stres, penyalahgunaan narkoba, kebiasaan makan yang buruk, obesitas, menderita penyakit ginjal atau jantung, hipertiroidisme, suka makanan kaya natrium, dan kurang berolahraga merupakan sekian alasan yang melatarbelakangi terjadinya hipertensi.
“Ada tren hipertensi yang mengkhawatirkan. Hipertensi yang tak terkontrol terkait dengan masalah jantung, mata, ginjal, dan otak di kemudian hari. Hipertensi esensial adalah ketika tidak ada penyebab yang terdeteksi,” kata Bhamre.
Gejala tekanan darah tinggi berupa sakit kepala (oksipital), nyeri bahu kiri, terkadang nyeri punggung. Beberapa orang merasa berat di dada atau punggung. Beberapa orang dengan tekanan darah tinggi luput dari perhatian.
Bagaimana cara mengontrol tekanan darah? Obat-obatan menjadi pengobatan lini pertama dan penderita harus minum obat tepat waktu. Bahkan, jika tekanan darah jadi normal, jangan hentikan pengobatan.
Berikut beberapa tips menjaga tekanan darah.
-Berolahraga setiap hari. Berolahraga dapat membantu menurunkan tekanan darah dan mempertahankan berat badan yang optimal.
-Mengendalikan stres dengan memilih teknik relaksasi seperti yoga dan meditasi.
-Mempertahankan berat badan ideal sesuai saran dokter dan mengontrol obesitas.