Night eating syndrome gangguan makan yang ditandai dengan kebiasaan bersantap tengah malam. Menurut Cleveland Clinic, gangguan makan terjadi bersamaan dengan masalah tidur atau insomnia. Gangguan makan ini menyebabkan orang terbangun di malam hari, biasanya beberapa kali dalam semalam.
Jika tak ditangani akan sulit mempertahankan berat badan sehat. Itu juga meningkatkan risiko masalah kesehatan, seperti diabetes dan tekanan darah tinggi. Banyak orang dengan gangguan makan ini juga mengalami kecemasan yang memburuk saat tengah malam.
Berikut gejala sindrom makan tengah malam
Nafsu makan berkurang saat siang
Lapar intens dan makan berlebihan terjadi hanya saat malam. Orang dengan gangguan makan ini mungkin tidak lapar untuk sarapan. Bahkan juga tidak merasa lapar sampai sore hari.
Terbangun untuk makan
Orang yang mengalami gangguan makan tengah malam biasanya mengalami insomnia lebih dari empat kali dalam satu pekan. Terbangun untuk makan selama beberapa pekan atau bulan. Merasa perutnya harus kenyang untuk kembali tidur.
Kecemasan
Kondisi masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan kerap terjadi bersamaan dengan gangguan makan. Orang yang mengalami gangguan makan ini cenderung merasa tak mampu mengendalikan keinginan makan mereka.
Makan banyak kalori saat malam
Orang dengan gangguan ini makan lebih dari 25 persen dari asupan makanan harian saat malam hari. Makan larut malam sebelum tidur. Orang dengan gangguan makan tengah malam cenderung mengonsumsi makanan kecil atau camilan sepanjang malam, menyukai makan tinggi, kalori, karbohidrat, gula.