Kembung merupakan kesehatan yang dihadapi banyak orang. Walau sebagian besar penyebabnya dari masalah makanan, hormon juga berperan, khususnya untuk wanita di tengah-tengah masa menopause.
Estrogen dan progesteron kadar ini berfluktuasi saat Anda memasuki masa menopause yang menyebabkan beberapa reaksi merugikan di dalam tubuh Anda. Terlalu sedikit, atau terlalu banyak progesteron pasti bisa menyebabkan seorang wanita merasa kembung. Biasanya, saat seorang wanita mengalami transisi ke menopause, itu karena terlalu sedikit progesteron, jadi kami sarankan untuk memeriksa kadarnya.
Pergeseran hormon ini bisa berdampak langsung pada kesehatan Anda. “Awalnya, pengurangan dan penghentian ovulasi menyebabkan penurunan progesteron, disertai dengan fluktuasi kadar estrogen dan akhirnya pengurangan estrogen di bawah ambang batas yang diperlukan untuk menstruasi,” catat ginekolog holistik Eden Fromberg.
Berikut cara meredakan perut kembung menopause.
Minum banyak air
Jika tubuh Anda menahan air, sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu minum lebih banyak, bukan lebih sedikit. Minum cairan yang cukup itu penting, dan membatasi konsumsi cairan tak menyelesaikan retensi cairan. Faktanya, membatasi cairan [berdampak pada keteraturan], yang merupakan kontributor lain untuk kembung.
Mengintegrasikan pendekatan mindfulness saat makan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, diet memiliki dampak besar pada kembung, bahkan di luar menopause, jadi mengawasi makanan pemicu bisa bermanfaat. “Makanan olahan, makanan dingin, makanan yang menghasilkan gas, makanan berminyak, gluten, dan makanan yang mengandung gula, permen, dan karbohidrat olahan semuanya dapat menyebabkan kembung,” jelas Fromberg.
Mengkonsumsi probiotik
Di luar mengonsumsi makanan kaya probiotik, Anda dapat mengonsumsi suplemen yang ditargetkan untuk mengatasi perut kembung.
Mengelola stres
Tentu saja stres bisa berperan dalam kembung juga, dan mengelola perasaan kewalahan dari hari ke hari akan mencerminkan kesehatan Anda secara keseluruhan. Ovarium menerima suplai darah dan saraf dari kelenjar adrenal dan struktur endokrin ini sensitif terhadap tindakan satu sama lain baik secara hormonal maupun struktural.