in

Kurang Tidur Bisa Mengganggu Ingatan

Ilustrasi kurang tidur. Foto: Pexel.

Tidur dengan memori saling berhubungan. Ini berarti kualitas tidur membantu memproses informasi setelah bangun. Siklus tidur orang dewasa yang sehat terdiri atas berbagai tahap yang berlainan.

Dilansir Sleep Foundation dua tahap pertama tidur non-rapid eye movement (NREM) ringan yang ketiga tidur NREM dalam atau gelombang lambat. Ketiga tahap mempersiapkan otak untuk mempelajari informasi baru keesokan harinya. Kurang tidur menurunkan kemampuan belajar sebanyak 40 persen.

Orang yang hanya tidur sedikit, rentan mengalami kesulitan mengingat sesuatu. Itu gejala umum. Sebab otak tak memiliki waktu yang cukup guna membuat jalur baru untuk informasi yang baru saja dipelajari. Kurang tidur kerap mempengaruhi ingatan. Dampak kognitif lainnya termasuk kesulitan belajar dan fokus, keterampilan pengambilan keputusan berkurang, dan kontrol emosi serta perilaku yang buruk.

Tidur sangat penting dalam pembentukan memori, beberapa gangguan tidur dikaitkan dengan masalah ingatan. Insomnia menyebabkan gangguan pada siang, termasuk penurunan fungsi memori. Gangguan tidur menyebabkan kantuk berlebihan saat siang.

Salah satu gangguan sleep apnea meningkatkan risiko kehilangan memori. Sleep apnea ditandai penghentian sementara pernapasan saat tidur yang bisa menyebabkan tersedak atau terengah-engah. Mendengkur dan kantuk berlebihan di siang hari juga gejala umum lainnya dari sleep apnea.

Orang yang terus-menerus kurang tidur berkemungkinan mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, dan pembuluh darah menyempit. Kondisi tersebut menurunkan aliran darah dalam otak. Sel otak membutuhkan banyak oksigen, sehingga masalah aliran darah mempengaruhi kemampuan untuk bekerja secara tepat.

Kualitas tidur penting bagi sistem kekebalan tubuh. Imunitas bawaan ataupun adaptif dipengaruhi tidur. Berbagai sel kekebalan dan protein akan menangkal penyakit seperti flu dan pilek ketika tubuh mendapatkan istirahat yang dibutuhkan untuk berfungsi.