Para ahli kerap mengingatkan pentingnya berolahraga untuk sehat secara fisik dan mental. Selain menurunkan berat badan, olahraga teratur juga penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.Namun, seberapa sering olahraga yang disarankan? Walau sangat penting untuk kesehatan, olahraga berlebihan juga terbukti merugikan.
“Olahraga berlebihan bisa menyebabkan ketegangan otot dan ketidakseimbangan postur,” kata Shrey Srivastav, dokter spesialis penyakit dalam di India, dilansir Indian Express.
“Beberapa orang mengangkat beban yang cukup berat selama latihan beban, itu bisa menyebabkan PIVD, prolaps diskus tulang belakang, karena angkat beban berat. Terkadang, terlalu banyak berolahraga juga bisa menyebabkan pecahnya tendon yang menyebabkan rasa sakit yang luar biasa dalam waktu yang lama,” katanya menambahkan.
Ia menekankan bahwa olahraga berlebihan bisa jauh lebih merugikan bagi orang yang tak terbiasa. “Ini akan menyebabkan ketidakcocokan ventilasi-perfusi yang menyebabkan serangan jantung mendadak,” kata dia.
Efek olahraga berlebihan akan jauh lebih berbahaya bagi orang yang berusia di atas 40 tahun. Ketika mereka berolahraga berlebihan, mereka mungkin menderita pendarahan intrakranial atau pendarahan otak.
Lantas latihan seperti apa yang harus mereka lakukan? Menurut Srivastav, “Ada dua jenis latihan – isometrik dan isotonik. Dalam isometrik, panjang latihan tetap sama dan dalam isotonik, ketegangan tetap sama. Latihan isometrik baik untuk kesehatan orang di atas 40 tahun. Mereka harus memilih latihan kardio.”