Menerapkan kebiasaan atau pola tidur yang lebih sehat atau dikenal dengan istilah “sleep hygiene” bermanfaat dalam mengatasi berbagai gangguan tidur, termasuk insomnia.
Manfaatnya, di antaranya mampu memperbaiki jam tidur berantakan hingga mengatasi insomnia.
Sleep hygiene merupakan istilah yang digunakan dalam menggambarkan kebiasaan atau pola tidur sehat dengan memperhatikan kebersihan tidur. Maksudnya, upaya mengurangi segala jenis gangguan tidur–disebut sebagai kotoran–yang bisa mengurangi kualitas tidur seseorang.
Dengan menerapkan kebiasaan sleep hygiene secara rutin setiap hari, tentu bisa meningkatkan kemampuan tidur dengan cepat dan tetap menjaga tidur sepanjang malam. Ini juga memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan mental seseorang. Mengingat tidur merupakan hal yang begitu dibutuhkan oleh tubuh.
Upaya menerapkan sleep hygiene juga tak menelan biaya mahal dan hampir tak ada risiko. Bahkan, sebagaimana dilansir dari Sleep Foundation, ini menjadikannya sebagai bagian penting dari strategi medis bernama Cognitive Behavioral Therapy (CBT) untuk mengatasi masalah insomnia.
Hal tersebut terjadi sebab CBT untuk metode mengatasi insomnia bisa membantu seseorang mengatasi pikiran dan perilaku sehingga membuat tidur lebih nyenyak. Insomnia adalah jenis gangguan sulit tidur, dengan kata lain penderita merasa belum cukup tidur saat terbangun.
Dilansir Healthline, ada beberapa faktor penyebab seseorang mengalami insomnia. Secara fisik, umumnya terjadi karena seseorang mengidap penyakit radang sendi dan tulang belakang sehingga seseorang merasa sakit saat tidur. Pun faktor psikis, seperti kecemasan dan tingkat stres yang berkepanjangan juga turut memengaruhi.
Dengan begitu, bisa dipahami bahwa sleep hygiene ini juga mencakup salah satu metode yang bisa dilakukan guna mengurangi tingkat stres, relaksasi, dan melatih manajemen jadwal tidur. Jika seseorang mengalami insomnia atau ingin meningkatkan kualitas tidur, mengikuti kebiasaan sleep hygiene sangat pantas untuk dicoba.