Liliyana Natsir, legenda bulutangkis Indonesia mengatakan bahwa ia gemas melihat performa ganda campuran Indonesia. Namun, menurut pemain spesialis ganda campuran ini, gemas yang dimaksud adalah dukungannya terhadap ganda campuran Indonesia.
“Pendapat saya pasti gemas, ya. Maksudnya keinginan saya setelah kami ada regenerasi di ganda campuran. Karena dari zaman senior dulu sudah kasih jalan ke kita dan saya dan Tontowi itu cuma meneruskan. Nah, harapan kami sama, setelah kami ada lagi yang meneruskan,” ucap Liliyana.
Mantan atlet peraih medali emas ganda campuran bulutangkis Olimpiade 2016 itu berpendapat, masih ada jarak yang begitu jauh antarpasangan ganda campuran di Indonesia.
Melirik ranking BWF, peringkat tertinggi Indonesia ada di posisi lima yang ditempati oleh Praveen Jordan/Melati Oktavianti. Kemudian wakil ganda campuran Indonesia terdekat ada di peringkat ke-15 yakni Hafiz Faizal/Gloria Widjaja.
“Yang kami sadari ada gap yang cukup jauh. Jadi harapan saya agar tidak terlalu lama kita tertinggal. Cepat mengejar seperti yang mas Tontowi bilang, harus ekstra dan lebih, lebih, dan terus lebih karena kita mau mengejar,” ucap mantan pemain yang akrab disapa Butet.
Di satu sisi, Butet menyebut bahwa mempersempit jarak dan meningkatkan peringkat bukan perkara mudah. Karena itu ia berharap ganda campuran Indonesia berlatih lebih keras dan ikut lebih banyak turnamen.
“Yang kami alami pun seperti itu. Walaupun sudah di atas kami harus mempersiapkan dengan bagus. Latihan lebih banyak sehingga bisa konsisten. Itu harapannya, kami juga pasti ingin ada ganda campuran minimal menyamai atau bahkan melebihi kami,” ujar Butet.
“Cuma memang tidak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi Rinov, Adnan, dan Rehan itu kalau kami lihat dengan Top 5 masih jarang bisa mengalahkan. Yang penting percaya diri, yakin bahwa Indonesia di ganda campuran patut diperhitungkan dan kita dulu sempat berjaya,” lanjut Butet.