Ratu Elizabeth II, merupakan raja terlama dalam sejarah Inggris. Dia menikah dengan perwira angkatan laut, Pangeran Philip dari Yunani pada 20 November 1947, dalam pernikahan yang dinantikan semua orang di Inggris pasca-Perang Dunia II.
Menjelang hari pernikahan, spekulasi tentang apa yang bakal dikenakan putri, saat itu berusia 21 tahun di pelaminan mencuri perhatian publik. Jendela studio desainer Norman Hartnell harus ditutup demi mencegah mata-mata, dan bahkan ada novel sejarah mengenai pembuatan gaun terkenal, berjudul “The Gown.”
Pakaian menakjubkan ini memiliki cerita yang luar biasa di balik pembuatannya. Berikut beberapa fakta menarik tentang The Gown.
Desain akhir disetujui kurang dari tiga bulan sebelum pernikahan
Banyak pengantin hari ini memesan gaun mereka sembilan bulan hingga satu tahun atau lebih di awal, gaun Ratu Elizabeth II bahkan tidak sampai Agustus 1947, menurut Royal Collection Trust – kurang dari tiga bulan sebelum pernikahannya.
Sebuah desain sketsa oleh Norman Hartnell, salah perancang busana terkemuka di Inggris kala itu,menang; dia menyebutnya gaun paling indah yang pernah saya buat, menurut People.
Butuh kerja keras dari 350 wanita untuk berhasil menciptakan detail yang rumit dalam jangka waktu yang singkat, dan mereka semua disumpah untuk menjaga kerahasiaan setiap detail mengenai hari istimewa Putri Elizabeth agar tidak bocor ke pers.
Wanita biasa memberi Putri Elizabeth kupon jatah mereka untuk membantu membayar gaun tersebut
Di Inggris pasca-perang, langkah-langkah penghematan diberlakukan, berarti bahwa orang harus menggunakan kupon jatah pakaian — dan seperti yang bisa dibayangkan, gaun pengantin desainer tidak sesuai dengan anggaran itu.
Kain mahal yang digunakan untuk gaun Putri Elizabeth sangat sulit didapat saat itu, seperti yang dikatakan pengiring pengantin (sepupu Pangeran Philip) Lady Pamela Hicks kepada People. “Tulle bisa dengan mudah didapat, sedangkan duchess satin sangat sulit didapat pada masa itu,” katanya.
Gaun pengantin putri terinspirasi oleh lukisan Botticelli
Menurut Royal Collection Trust, inspirasi Hartnell dalam pembuatan gaun pengantin datang dari tempat yang tidak biasa, lukisan seniman terkenal Italia Sandro Botticelli “Primavera.”
Kata “primavera” berarti musim semi dalam bahasa Italia, dan lukisan tersebut menampilkan Flora, dewi musim semi, dan Venus, dewi cinta dan kecantikan — cara sempurna untuk menggabungkan awal baru pernikahan dan juga awal baru setelah perang .
Desainnya menampilkan 10.000 biji mutiara yang diimpor dari Amerika
Satu detail yang menonjol pada gaun pengantin Putri Elizabeth dan kerudung yang rumit ialah penampilannya ditutupi dengan 10 ribu mutiara yang menakjubkan, semuanya dijahit dengan tangan ke gaun dalam pola bunga.
Sementara itu perawatan dilakukan untuk memastikan sutra dan satin diproduksi di Inggris (termasuk Kastil Lullingstone, Kent, dan Dunfermline, Skotlandia, menurut Royal Collection Trust), mutiara gaun itu sebenarnya diimpor dari Amerika.
Ratu Elizabeth II tidak mencoba gaun itu sampai hari pernikahannya
Walau anggota keluarga kerajaan jelas memiliki kelengkapan gaun pengantin seperti calon pengantin lainnya, ternyata Putri Elizabeth sebenarnya tak tahu apakah gaunnya pas hingga pagi hari ia menikah.