in

Terungkap, IQ Manusia Tak Menurun Seiring Bertambahnya Usia

Ilustrasi. Foto: Shutterstock

Pada umumnya, kecerdasan diukur dengan level Intelligence Quotient (IQ). Semakin tinggi IQ, semakin cerdas orang tersebut. Namun bisakah IQ menurun jika semakin tua?

Menurut ahli, IQ tidak berubah meski manusia semakin tua. Dengan kata lain, jika seseorang melakukan tes IQ sekarang, kemudian melakukannya 10 tahun lagi, skor IQ orang tersebut mungkin akan tetap sama. Itu terjadi karena IQ selalu diukur secara relatif dengan orang lain yang seumuran.

“IQ selalu dihitung relatif kepada umur seseorang apakah dia berusia 10, 15, 25, 72, atau 88. Jadi seseorang berusia 25 tahun dibandingkan dengan orang di usia yang sama, begitu juga yang berusia 50 tahun,” kata Alan Kaufman, ahli dalam pengujian kecerdasan dari Yale University, sebagaimana dikutip dari Science Alert.

Kaufman menambahkan, untuk setiap umur, rata-rata IQ diatur di angka 100. Karena itulah, tidak bisa ada perbandingan IQ lintas umur “Karena secara definisi, setiap kelompok akan memiliki rata-rata 100,” kata Kaufman.

Pendapat Kaufman disepakati oleh Meiran Nachshon, psikolog dari Ben-Gurion University, Israel. Ia mengatakan, IQ mengindikasikan posisi relatif seseorang dengan rata-ratanya.

“IQ mengindikasikan posisi relatif seorang individu kepada rata-ratanya. Posisi itu benar-benar stabil,” ujar Meiran.

Lebih lanjut, untuk mengukur perubahan IQ dari waktu ke waktu, metode berbeda diperlukan. Hal itu karena IQ tidak bisa dibandingkan lintas usia.

Menurut Kaufman dalam situs Metafact, hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan titik temu untuk membandingkan IQ orang dewasa.

“Kita bisa membandingkan kinerja orang 70 tahun, 60 tahun, 50 tahun, 40 tahun dst. kepada standar yang digunakan untuk para dewasa muda,” kata Kaufman.

“Dalam riset saya, kami mendefinisikan dewasa muda di umur 30 (biasanya umur 25-34). Dengan cara itu, dewasa muda akan memiliki rata-rata IQ 100 karena itulah norma yang telah dikembangkan,” ujarnya.

“Ketika kita membandingkan orang dewasa lintas usia kepada dewasa muda, itu akan memberitahu kita bagaimana IQ berubah ketika kita menua,” kata Kaufman menambahkan.

Namun demikian menurut Kaufman, perlu diperhatikan pula level edukasi di masing-masing kelompok umur. Barulah, penurunan rata-rata IQ per kelompok usia bisa terlihat.

Menurut Kaufman berdasarkan WAIS-IV, rata-rata IQ untuk umur 20-24 adalah 100, 99 untuk umur 25-44. “Kemudian turun ke 97 untuk umur 45-54, ke 94 untuk umur 55-64, ke 90 untuk 65-69, ke 86 untuk 70-74 dan ke 79 untuk umur 74 ke atas,” kata Kaufman.

Sementara itu, tes IQ mengukur banyak jenis kecerdasan dan mengelompokannya. Namun dua yang paling populer adalah kecerdasan yang mengalir (fluid intelligence) dan kecerdasan yang menetap (crystallized intelligence).

“Keduanya bersama dengan kemampuan memanggil memori dan kecepatan pemrosesan, dikombinasikan untuk menyajikan skala penuh IQ,” kata Kaufman.

Berbagai tipe kecerdasan itu punya pola perkembangan berbeda seiring bertambahnya usia.

Crystallized intelligence”rata-rata 98 pada usia 20-24, naik menjadi 101 pada usia 35-44, sebelum menurun ke 100 (usia 45-54), lalu 98 (55-64), lalu 96 (65-69), lalu 93 ( 70-74), dan 88 (75+),” kata Kaufman.

Fluid intelligence turun jauh lebih cepat. Kaufman mengungkapkan bahwa “puncaknya pada usia 20-24 (100), turun secara bertahap ke 99 (25-34) dan 96 (35-44) sebelum  terjun ke 91 (45-54), 86 (55-64) , 83 (65-69), 79 (70-74), dan 72 (75+).”