Setelah makan di luar secara konsisten, Anda mungkin ingin menerapkan pola makan sehat. Salad mungkin jadi pilihan bagus jika itu membuat Anda merasa baik. Tapi jika Anda hanya merasa tertekan untuk makan dengan cara tertentu atau detoksifikasi karena tren, ada beberapa hal yang perlu diketahui.
Pertama, tak ada makanan atau zat tunggal yang secara ajaib dapat mengeluarkan racun dari tubuh Anda—bukan teh hijau, bukan air lemon, bukan cuka sari apel. “Ini lebih mengenai makan makanan sehat yang memungkinkan mekanisme detoksifikasi alami tubuh bekerja dengan tepat,” kata Tom Rifai, M.D., pendidik kedokteran gaya hidup Harvard.
Faktanya, sebenarnya tak ada definisi ketat dari kata detoks, menurut ahli diet Abby Langer. “Itu bukan berarti apa-apa. Ini sering digunakan sebagai istilah untuk menggambarkan makan ‘lebih sehat’ setelah periode makan berlebihan,” katanya. Berikut alternatif sehat untuk detoksifikasi.
Makan makanan yang bervariasi
Walau tidak ada daftar makanan detoks yang akan menjadi obat ajaib, ada studi yang menunjukkan makanan tertentu bisa memiliki manfaat detoks, kata Cindy Geyer, spesialis penyakit dalam.
Ketumbar, misalnya, sudah ditemukan untuk mencegah penyerapan logam berat seperti merkuri, yang berarti diekskresikan alih-alih diproses oleh hati. Sayuran seperti brokoli mengandung senyawa antioksidan yang tampaknya membantu hati Anda dalam proses detoksifikasi.
Tingkatkan asupan serat
Menambahkan makanan berserat tinggi dalam diet Anda tiak hanya bisa membantu Anda tetap kenyang lebih lama sehingga Anda tidak terjebak ngemil, tetapi juga membantu membersihkan usus Anda dari masalah yang tersisa, dan membuat Anda tetap teratur, yang selalu menyenangkan.
Kurangi makanan inflamasi
Walau menikmati segala sesuatu dalam jumlah sedang, makanan tertentu memiliki sifat peradangan yang lebih tinggi yang dapat memperburuk perasaan kembung dan berat yang ada dan memberi lebih banyak tekanan pada ginjal dan hati Anda. Yang pertama adalah alkohol. Untuk menghilangkan alkohol dari tubuh, hati Anda harus memecahnya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, dan beberapa produk sampingan ini juga beracun dan dapat merusak sel-sel hati, menyebabkan peradangan, dan melemahkan sistem kekebalan Anda, menurut NIH.