in

Mitos dan Fakta Soal Skincare Menurut Ahli

Ilustrasi. Pexel.

Setiap bagian tubuh manusia, sebenarnya memiliki metode perawatan yang berbeda. Termasuk kulit. Seperti diketahui, kulit memainkan banyak peranan. Sebagai penghalang jalan bagi patogen, membantu jaga lapisan terdalam tubuh, dan membantu untuk menghangatkan tubuh ketika dingin, serta menyejukkan tubuh ketika panas.

Dilansir laman Medical News Today, berikut mitos beserta fakta seputar skincare menurut ahli:

Mitos 1: Semakin Mahal Produk Skincare, Kulit Semakin Terlihat Awet Muda

Di Amerika Serikat, produk prestise untuk perawatan kulit mencapai angka penjualan 1,1 Milyar US$ pada tahun 2020.

Namun, terlepas dari maraknya penjualan skincare dan biayanya yang selangit, seorang konsultan dermatologi dari Cadogan Clinic, Derrick Phillips meluruskan kekeliruan tersebut, “Tak ada krim kulit yang bisa melindungi kulit dari penuaan tanpa batas. Ini adalah taktik pemasaran dan tentu saja tidak benar.”

Jadi, semakin mahal sebuah produk perawatan kulit, tidak menjamin bahwa kulit kita semakin terlihat awet muda.

Mitos 2: Air Putih Sebagai Sumber Hidrasi Kulit

Menurut ahli dermato-epidemologi University of Nottingham, Hywel Williams, mengatakan bahwa, ini ada benarnya.

Menurutnya, air minum hanya membuat kulit terhidrasi, “dalam arti air menjaga tubuh tetap terhidrasi dan kulit adalah organ tubuh terbesar,” katanya.

“Namun tak ada bukti bahwa air minum berdampak langsung pada kulit kalian, kecuali dalam kondisi ekstrem, seperti serangan panas atau dehidrasi parah,” katanya.

Mitos 3: Sabun Anti-Bakteri Paling Baik untuk Kulit

Ini murni mitos. Mikrobioma alami kulit sangat penting guna menjaga kesehatan kulit. “Menggunakan sabun antibakteri dapat mengganggu keseimbangan alami itu,” kata Prof. Williams.

“Menghilangkan bakteri baik dan jahat secara teratur tak selalu merupakan ide terbaik, kecuali jika Anda berada dalam situasi di mana hal ini penting, misalnya, jika Anda bekerja di bidang perawatan kesehatan, penanganan makanan, atau tentu saja, saat pandemi,” katanya.

Mitos 4: Wajah yang Kotor Jadi Penyebab Jerawat
Menurut Williams, ini ‘omong kosong.’ Kecuali dia menjelaskan kotoran sebagai kontaminasi dengan zat berminyak seperti pomade rambut, make-up berminyak, atau paparan minyak kerja.

Kotoran biasa tak akan menghasilkan jerawat. Goldstein menambahkan bahwa jerawat disebabkan oleh interaksi kompleks antara hormon dan kulit.

Mitos 5: Semua Paparan Sinar Matahari Buruk bagi Kulit

William mengatakan, semua paparan sinar matahari pasti memberikan dampak kerusakan bagi kulit. Akan tetapi, dampak yang diberikan juga tak selamanya buruk.

Paparan sinar matahari juga penting untuk meningkatkan sintesis vitamin D, terutama bagi orang-orang di daerah yang jauh dari khatulistiwa dan mereka yang menerima sinar matahari lebih rendah.