Makanan sehat tak hanya ditentukan dari bahan-bahannya, tapi juga cara pengolahan termasuk peralatan yang digunakan. Ada banyak jenis alat masak yang beredar di pasaran, ada yang berbahan besi tuang, tembaga, tanah liat, atau perak. Beberapa bahan panci sarat dengan bahan kimia beracun yang bisa mencemari makanan.
Dokter Dimple Jangda, ahli Ayurveda di India, menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan jenis panci atau alat masak yang paling sering digunakan.
Baja tahan karat
Peralatan ini mudah didapatkan, mudah dirawat, dan bisa dipakai memasak berbagai macam hidangan. Namun, Jangda mengatakan bahwa alat ini hanya bisa mempertahankan sekitar 60-70 persen kandungan nutrisi makanan. “Hindari membeli baja tahan karat yang dipoles dengan krom atau nikel karena bisa menyebabkan ancaman kesehatan,” katanya.
Besi tuang
Besi tuang adalah logam yang tahan lama, kokoh, dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Saat makanan dimasak dengan peralatan besi cor, sejumlah kecil zat besi meresap dalam makanan dari peralatan masak yang bisa menyehatkan tubuh. Namun, Jangda memperingatkan bahwa orang yang memiliki masalah kelebihan zat besi di dalam tubuh harus menghindari memasak makanan dengan besi cor.
Kuningan
Kuningan dapat mempertahankan sekitar 90 persen kandungan nutrisi makanan. “Namun, harus lebih berhati-hati mencuci peralatan seperti itu dan tidak memasak makanan asam atau sitrat di dalamnya,” Jangda menjelaskan.
Tanah liat
Tanah liat memanas perlahan dan, namun membantu mempertahankan kelembapan dan nutrisi makanan. Namun, dia menambahkan bahwa mungkin perlu lebih lama untuk memasak makanan di dalamnya.
Perunggu
Ia mengatakan bahwa peralatan masak perunggu mempertahankan 97 persen kandungan nutrisi makanan. Namun, hindari peralatan perunggu yang dilengkapi dengan lapisan timah atau nikel, karena bisa menyebabkan bahaya kesehatan.
Keramik
Sebagian besar memiliki lapisan keramik yang sangat tipis, dan di bawahnya mungkin ada lapisan aluminium yang bisa menimbulkan bahaya kesehatan yang serius.