in

Oksigen di Planet Lain Bukan Serta-merta Tanda Kehidupan

Ilustrasi oksigen. Foto: Shutterstock

Di planet kita, di Bumi, oksigen adalah kebutuhan penting bagi kehidupan. Namun belum tentu sama dengan dengan di planet lain.

Ilmuwan mengungkap bahwa temuan zat asam pada suasana planet ekstrasurya tidak senantiasa jadi ciri kehidupan. Oksigen sendiri merupakan hasil dari cara asimilasi yang dicoba tumbuhan dan beberapa makhluk bernyawa lain.

Asimilasi meresap karbonium dioksida, sinar Mentari, serta air buat memproduksi gula, tenaga, dan zat asam. Merujuk pada cara tersebut, temuan zat asam di suatu planet yang jauh memberikan harapan ke para ilmuwan mengenai mungkin terdapatnya kehidupan di planet itu.

Namun untuk memakai zat asam selaku petunjuk terdapatnya kehidupan di suatu planet, para peneliti wajib menciptakan bagaimana zat asam tercipta di planet itu.

Alam sendiri memuat zat asam sebesar 46 persen pada bagian lapisan serta baju hujan. Sedangkan pada bagian suasana ada dekat 20 persen zat asam.

Sepeti dikutip dari Science Alert, kedatangan zat asam berawal dari Great Oxygenation Event (GOE) dekat 2 miliyar tahun yang lalu. Kala itu, Cyanobacteria purba meningkatkan melamin yang meresap cahaya Mentari serta memakainya dalam asimilasi.

Oksigen limbah fotosintesis dari kuman ini disimpulkan menabur ke suasana, baju hujan, serta lapisan sehabis melampaui sebagian miliyar tahun.

Jadi, bila para akademikus menciptakan zat asam di suasana planet ekstrasurya, itu membuktikan dengan mungkin terdapatnya kehidupan. Kehidupan simpel bisa jadi terletak di beberapa planet itu, meresap cahaya Mentari serta menciptakan zat asam.

Walaupun begitu, beberapa peneliti dari University of Gothenburg di Swedia baru-baru ini menciptakan mungkin rute abiotik ataupun non-biologis dalam pembuatan zat asam yang mengaitkan belerang dioksida.

Anasir belerang dioksida ditemui di suasana banyak barang langit serta beberapa besar bisa dikeluarkan ke suasana sepanjang dentuman gunung berkobar.

Dikutip dari web University of Gothenburg, kala anasir sulfur dioksida terserang radiasi dengan tenaga yang lumayan besar, semacam yang diserahkan oleh radiasi dari Mentari, anasir ini bisa terionisasi jadi sistem bermuatan positif dobel.

Setelah itu anasir ini disebut bisa mengutip wujud linier dengan 2 molekul zat asam yang bersebelahan serta molekul sulfur di salah satu akhir halte.

Saat sebelum terjalin ionisasi, belerang dioksida mempunyai wujud yang mendekati dengan bentuk anasir air, cuma saja hidrogennya digantikan dengan belerang.

Pada barang-barang luar angkasa, belerang bukanlah asing. Hal itu dapat ditemui pada exoplanet yang mempunyai gunung api, yang bisa memompa belerang ke atmosfernya.

Ilustrasinya terdapat pada 3 satelit Jupiter yakni Io, Ganymede, serta Europa yang mempunyai zat asam di atmosfernya. Io adalah tempat yang dipadati gunung berkobar. Sedangkan, Ganymede serta Europa memiliki dataran berbentuk laut, alhasil bisa jadi terdapat kehidupan di setelit tersebut.