in

Cara Meningkatkan Metabolisme agar Berat Badan Turun untuk Usia 40-an

Ilustrasi makan apel. Shutterstock.

Metabolisme tubuh kian melambat seiring pertambahan usia. Metabolisme melambat, berat badan pun cepat naik dan menimbulkan risiko lebih banyak untuk kesehatan. Namun perlu diingat, penuaan bisa dilewati dengan baik saat menjalani diet sehat, tetap terhidrasi, olahraga teratur, dan jadwal tidur yang konsisten.

Berikut saran dari ahli gizi Trista Best, Dana Ellis Hunnes dan Lisa Richards untuk memulai perjalanan sehat di masa lansia dimulai sejak muda.

Prioritaskan makanan utuh
Makanan sangat berkontribusi pada kesehatan, kata Hunnes. Saat kita mengikuti pola makan nabati utuh, risiko diabetes, penyakit jantung, kanker tertentu akan lebih rendah. Banyak penyakit yang juga terkait dengan peradangan, yang menurut Hunnes selalu dikaitkan dengan makanan yang kita makan.

Produk hewani dan makanan ultra-olahan merupakan makanan yang paling sering menyebabkan peradangan dan merusak metabolisme. Makanan lain yang juga sering berkontribusi pada anti-peradangan adalah makanan nabati utuh seperti biji-bijian, biji-bijian, kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan dan sayuran.

Jangan batasi kalori
Guna memiliki metabolisme sehat dan membakar lebih banyak kalori dalam jangka panjang, jangan pernah menghilangkan nutrisi penting. Makan sedikit makanan, mungkin tampak bagus untuk menurunkan berat badan, tapi ini sebenarnya bukan pola yang sehat.

Kebanyakan individu mengonsumsi sekitar 2.000 kalori per hari. Artinya, tubuh membutuhkan kalori dalam jumlah tertentu agar dapat melakukan fungsi regulernya dengan optimal.

Konsumsi suplemen 
Walau mengikuti diet seimbang, sangat penting untuk menjaga kesehatan dan metabolisme secara keseluruhan dengan konsumsi suplemen. Richards mengatakan ada banyak manfaat dari suplemen tambahan. Probiotik juga tersedia dalam bentuk supleme yang mengandung banyak dari bakteri menguntungkan dan bahkan berkembang dalam tubuh individu yang sehat.