Baru-baru ini, Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) resmi meluncurkan studi independen terhadap UFO atau fenomena udara tak dikenal (UAP).
Penyelidikan direncanakan akan berjalan selama sembilan bulan ke depan dan didukung oleh tim yang terdiri dari 16 ahli terkemuka, mulai dari ahli astrofisika hingga eksekutif industri kerdigantaraan, bahkan mantan astronot.
Dalam studi diungkap bahwa tim akan menggali sebanyak mungkin data tentang penampakan fenomena udara tak dikenal, yang sebelumnya dilaporkan.
Studi ini juga nantinya akan membantu menjadi dasar dalam beberapa riset selanjutnya di NASA dan juga seluruh lembaga pemerintah.
“Menjelajahi hal yang tak diketahui di luar angkasa dan atmosfer adalah tugas inti di NASA,” ungkap Thomas Zurbuchen, administrator asosiasi Direktorat Misi Sains NASA seperti dikutip dari Live Science, Selasa (1/11/2022).
“Memahami data yang kita miliki seputar fenomena udara tak dikenal sangat penting untuk membantu kita menarik kesimpulan ilmiah tentang apa yang terjadi di langit kita,” lanjut Zurbuchen.
Selama penyelidikan yang akan berlangsung sembilan bulan, tim peneliti akan melihat data rahasia yang dikumpulkan oleh warga sipil dan instansi pemerintah serta perusahaan swasta terkait dengan pengamatan di langit yang tidak dapat diidentifikasi sebagai pesawat atau fenomena alam.
Pendekatan tim juga akan termasuk mencakup mengidentifikasi data UAP yang tersedia. Juga mencari cara untuk mengumpulkan lebih banyak data di masa depan.
Selain itu, mereka akan mengembangkan metode untuk mempelajari data tersebut dengan cara yang memajukan pemahaman ilmiah NASA, mengenai penampakan fenomena udara yang tak dikenal.
Tim disebut akan merilis laporan temuannya kepada publik pada pertengahan tahun 2023.
Meski belum ada bukti bahwa UAP terkait dengan alien. Namun NASA memiliki banyak program penelitian yang ditujukan untuk mengungkap tanda-tanda kehidupan di luar Bumi dan jauh melebihi itu.