Artikel kali ini akan membahas perbedaan Proof of Work (PoW) dan Proof of Stake (PoS). Dalam Cryptocurrency, ada yang namanya mining atau menambang untuk mengisi wallet kripto kamu. Mining adalah proses pembuatan koin baru dan proses melakukan validasi transaksi kripto.
Kripto butuh jaringan blockchain untuk memfasilitasi transaksi yang terjadi antar pengguna. Nantinya, transaksi-transaksi ini akan diverifikasi oleh sebuah sistem yang bernama mekanisme konsensus.
Saat ini, ada dua mekanisme konsensus yang paling banyak digunakan yaitu Proof of Stake dan Proof of Work. Walaupun sama-sama berfungsi untuk mengatur proses transaksi antara pengguna dan menambahkan ke buku besar blockchain tapi keduanya memiliki perbedaan.
Apa Itu Proof-of-Work?
Proof-of-Work (PoW) adalah sebuah sistem yang bertujuan untuk mencegah cyber crime. Spam, email phising, atau serangan Distributed Denial of Service (DDos) biasanya menguras tenaga dari sumber daya sistem dengan cara mengirim permintaan-permintaan fiktif.
Permintaan-permintaan fiktif ini biasanya kalau kita klik akan membuat seluruh data jadi diretas dengan mudah lalu kita cuma bisa mengucapkan selamat tinggal pada data milik kita. Konsep PoW ini sudah ada sejak lama bahkan sebelum Bitcoin lahir, tepatnya pada tahun 1993.
Barulah konsep ini diberi nama “Proof-of-Work” oleh Markus Jakobsson dan Ari Juels dalam sebuah dokumen yang diterbitkan di tahun 1999. Lalu kemudian Hal Finney mengadaptasi kembali PoW pada tahun 2004 untuk mengamankan uang digital. Pada adaptasi ini, algoritma yang digunakan adalah algoritma Hashing SHA-256.
Karena konsep PoW sudah hadir terlebih dahulu jauh sebelum Bitcoin, kemungkinan PoW adalah ide terbesar dibalik Whitepaper Bitcoin Nakamoto yang diterbitkan tahun 2008.
Karena PoW memungkinkan konsensus yang trustless dan terdistribusi.
“Work” dalam kata Proof-of-Work sebenarnya adalah kata kunci dari cara kerjanya PoW. Waduh, kenapa tuh min? Jadi, pada sistem Proof-of-Work para miners harus bersaing satu sama lain untuk memecahkan puzzle yang sulit agar nggak ada siapapun yang berani main-main sama sistem.
Apa Itu Proof-of-Stake?
Proof-of-Stake (PoS) adalah sebuah sistem yang dikembangkan dari versi terdahulunya, yaitu Proof-of-Work (PoW). PoS bisa disebut sebagai sebuah konsep dimana seseorang dapat menambang dan memvalidasi transaksi aset kripto sesuai dengan jumlah koin yang mereka pegang.
Singkatnya, semakin banyak koin yang dimiliki penambang, maka semakin tinggi juga daya tawar yang mereka miliki dalam menambang aset kripto.
Proof-of-Stake pertama kali diperkenalkan oleh Sunny King dan Scott Nadal pada tahun 2012 di makalah mereka. Sunny dan Scott menegaskan jika PoS dibuat untuk menyelesaikan permasalahan penggunaan tenaga penambangan Bitcoin yang terlampau tinggi saat itu.
PoS dibuat dengan menerapkan cara kerja yang jauh lebih efisien jika dibandingkan dengan PoW.
Kegiatannya tidak lagi disebut dengan mining, tetapi staking, yaitu menyimpan aset kripto yang dimiliki dengan menguncinya selama jangka waktu tertentu.
Karena PoS tidak menggunakan alat mining seperti PoW, sistem ini dinilai lebih ramah lingkungan. Biaya listrik yang digunakan pun menjadi jauh lebih hemat.
Proof of Work dan Mining
Proof-of-Work menjadi syarat untuk mendefinisikan perhitungan mining. Biasanya, sekumpulan data tertentu hanya dapat menghasilkan 1 Hash saja. Tapi, bagaimana cara agar para miners bisa menghasilkan Hash dibawah angka 1?
Jadi, miners akan mengubah masukan blok dan menambahkan bilangan bulat yang disebut nonce (nomor yang digunakan sekali). Jika Hash yang valid ditemukan, maka Hash tersebut akan disiarkan ke jaringan dan blok baru akan ditambahkan ke blockchain.
Karena sistem PoW akan mengubah satu aspek dalam blockchain sehingga membuat penambang harus melakukan mining ulang di seluruh blok lainnya.
Proses mining berfungsi untuk dua tujuan yaitu:
- Untuk memverifikasi keabsahan suatu transaksi atau menghindari sesuatu yang disebut pengeluaran ganda.
- Untuk menciptakan mata uang digital baru dengan memberikan imbalan kepada miner yang telah melakukan tugas sebelumnya.
Mining adalah aktivitas yang kompetitif. Kadang mining terasa seperti lotre ketimbang kompetisi. Rata-rata seseorang akan menghasilkan blok yang dapat diterima setiap sepuluh menit.
Miner akan berkumpul bersama untuk meningkatkan peluang untuk mining. Semakin cepat menghasilkan blok baru dalam waktu terbatas, maka semakin cepat mereka mendapatkan imbalan. Imbalan yang diterima penambang akan digunakan untuk menutup biaya transaksi dan dibagikan ke penambang yang melakukan mining.
Metode ini untuk meningkatkan biaya pembuatan blok serta mendorong penambang untuk meningkatkan efisiensi sistem penambangan mereka. Sehingga dapat mempertahankan keseimbangan ekonomi yang positif.
Inilah yang terjadi ketika kamu ingin melakukan transaksi pada blockchain dengan konsensus Proof-of-Work.
- Transaksi digabungkan menjadi sesuatu yang disebut blok.
- Miner memverifikasi bahwa transaksi dalam setiap blok adalah sah.
- Untuk melakukannya, miner harus memecahkan teka-teki matematika yang dikenal sebagai masalah Proof-of-Work.
- Imbalan yang diberikan kepada miner pertama untuk memecahkan masalah pada setiap blok.
- Transaksi terverifikasi akan disimpan di blockchain publik.
Nah, setelah kita membahas PoW, kalian penasaran nggak sih bagaimana cara kerja dari PoS? Yuk, lanjutin baca artikelnya!
Cara Kerja Proof-of-Stake
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sistem PoS ini tidak mengandalkan proses penambangan atau mining, tetapi staking.
Nah, sistem ini memiliki beberapa tahapan sebagai berikut:
1. Rantai Suar
Rantai Suar Rantai suar menerima dan mengolah informasi status dari pecahan serta membuatnya tersedia untuk pecahan lain sehingga jaringan sinkronisasi jaringan tetap terjaga. Rantai suar akan mengelola validator dari mulai mendaftarkan simpanan saham sampai mengeluarkan hadiah dan penalti.
2. Proses Kerja Validasi
Saat penambang akan mengirimkan transaksi pecahan, validator akan bertanggung jawab untuk menambahkan transaksinya ke dalam blok pecahan. Pemilihan validator dilakukan berdasarkan algoritma rantai suar untuk mengusulkan blok baru.
3. Proses Pengesahan
Apabila validator tidak dipilih untuk mengusulkan blok baru, mereka harus membuktikan proposal validator lain dan mengonfirmasi bahwa semua terlihat dan berjalan sebagaimana mestinya.
Pada proses ini pengesahan lah yang dicatat dalam rantai suar, bukan transaksi itu sendiri. Untuk melakukan validasi transaksi, dibutuhkan sekitar 128 validator yang dikenal dengan istilah komite.
4. Tautan Silang
Apabila proposal blok pecahan baru telah memiliki pengesahan yang cukup. Dibuatlah tautan silang yang mengkonfirmasi penyertaan blok dan transaksi rantai suar. Jika tautan silang terbentuk,validator akan mengajukan pemblokiran dan mendapatkan hadiahnya.
5. Finalitas
Pada jaringan terdistribusi, transaksi memiliki finalitas untuk menjadi bagian dari blok yang tidak dapat diubah. Dalam protokol finalitas, validator dimintai persetujuannya mengenai status blok di pos pemeriksaan tertentu. Jika validator menyetujuinya maka pemblokiran dapat diselesaikan.
Cara Memilih Penambang Dalam Proof-Of-Stake
Saat ini sudah ada protokol baru Proof-of-Stake yang disebut Casper. Casper merupakan implementasi yang akan mengubah Ethereum menjadi sebuah blockchain Proof-of-Stake (PoS) atau yang dikenal juga dengan nama The Merge.
Jadi, ketika Casper diterapkan, kolom validator akan muncul di dalam sistem dan para pengguna dapat berguna agar bisa dipilih menjadi miner. Dalam proses ini pengguna akan bisa melakukan kontak ke Casper kemudian Ethereum atau koin lainnya dapat dikirim agar jaringan Ethereum dapat berjalan.
Sistem PoS akan memberikan rewards kepada validator apabila mereka berhasil melakukan validasi pada tiap block.
Proof-of-Stake hadir untuk memperbaiki sistem Proof-of-Work. Proof-of-Stake akan memudahkan penambang untuk menambang mata uang kripto dan memvalidasinya sesuai dengan aset kripto yang dimiliki.
Proof-of-Stake dan Proof-of-Work pada dasarnya memiliki kerentanan pada setiap sistem blockchain. Setiap sistem blockchain harus sesuai dengan kondisi protokol konsensus untuk membangun sistem keamanan pada sistem blockchain ini.
Lalu bagaimana sistem keamanannya?
Setiap sistem komputasi pasti ingin terbebas dari serangan peretas. Dengan menggunakan sistem Proof-of-Work peretas akan dikeluarkan melalui disinsentif teknologi. Nah, peretas nggak bisa sembarangan kalau ingin menyerang sistem Proof-of-Work karena membutuhkan biaya yang mahal.
Bahkan bisa jadi biaya yang dikeluarkan jauh lebih banyak daripada jumlah yang akan dicuri.
Belajar dari sistem Proof-of-Work yang mengutamakan keamanannya, Proof-of-Stake mengembangkan protokol Casper untuk mengatasi masalah keamanan mereka. Protokol Casper merancang algoritma yang mampu mendeteksi jika ada validator yang curang.
Kesimpulan
Proof-of-Stake dan Proof-of-Work adalah dua mekanisme konsensus yang digunakan untuk menambang aset kripto. Sebagai calon investor kamu harus memahami kedua sistem ini, jangan sampai kamu salah memilih sistemnya. Baik Proof of Work maupun Proof-of-Stake keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Mulai dari jumlah energi yang dihabiskan sampai efisiensi dari tiap konsensus.
Kamu sendiri mau pilih yang mana?