in

Temuan Bebatuan Berusia 3,48 Miliar Tahun, Tanda Kehidupan Tertua

Temuan batuan tua. Foto : BBC

Baru-baru ini, ditemukan bebatuan berlapis di Australia Barat. Temuan tersebut menjadi bukti tanda kehidupan paling awal yang diketahui di Bumi. Temuan tersebut berupa stromatolit, yakni batuan berlapis yang terbentuk dari ekskresi mikroba fotosintesis.

Stromatolit tertua yang telah disepakati para ahli dibuat oleh organisme hidup berusia 3,43 miliar tahun. Namun ada juga spesimen yang lebih tua, yakni Dresser Formation di Australia Barat, stromatolit berusia 3,48 miliar tahun telah ditemukan.

Hanya saja miliaran tahun telah menghapus jejak bahan organik di stromatolit yang lebih tua ini, dan itu menimbulkan pertanyaan tentang apakah mereka benar-benar dibentuk oleh mikroba atau apakah mereka mungkin terbentuk oleh proses geologis lainnya.

Ahli paleontologi di Natural History Museum di London, Inggris, Keyron Hickman-Lewis yang memimpin penelitian tersebut mengungkap bahwa mereka bisa menemukan struktur mikro tertentu dalam lapisan tertentu dari batuan ini yang sangat menunjukkan proses biologis.

“Temuan tersebut bisa berimplikasi pada pencarian kehidupan di Mars,” kata Hickman-Lewis.

Stromatolit pada Dresser Formation ini dilapisi oksida besi dari reaksi besi dengan oksigen di atmosfer. Stromatolit mirip dengan permukaan Mars yang sama-sama teroksidasi, dan warnanya pun oranye berkarat.

Hickman-Lewis menyebut bahwa batuannya mungkin dapat menampung struktur serupa yang ditinggalkan oleh kehidupan Mars kuno.

Hickman-Lewis bersama tim peneliti memeriksa stromatolit Australia Barat yang pertama kali ditemukan pada tahun 2000 oleh rekan penulis studi Frances Westall. Mereka menggunakan beragam teknik pencitraan 2D dan 3D resolusi tinggi untuk mendeteksi lapisan stromatolit dalam skala yang bagus.

Hasil pantauan mereka mengisyaratkan pertumbuhan biologis dengan segala kemegahannya. Para ilmuwan tersebut mengamati lapisan yang tidak rata, termasuk bentuk kubah kecil yang menunjukkan fotosintesis sebab mikroba dengan akses paling banyak ke Matahari akan tumbuh lebih kuat daripada yang tidak setinggi strukturnya.

Selain itu, para peneliti juga melihat struktur kolumnar yang khas pada stromatolit modern. Ini masih ditemukan di beberapa lokasi di seluruh dunia.