Hasil studi terbaru yang dilakukan tim ilmuwan dari delapan institusi keguruan berhasil mengungkap bukti manusia telah memasak menggunakan api dengan memanggang sejak 780.000 tahun lalu.
Bukti memasak menggunakan api dengan memanggang ditemukan tim ilmuwan di situs arkeologi Gesher Benot Ya’aqov, Israel.
Dalam situs tersebut, para ilmuwan menemukan gigi-gigi ikan yang menunjukkan tanda jelas telah dimasak. Mereka percaya bahwa gigi-gigi tersebut berasal dari ikan mas besar yang dapat tumbuh hingga dua meter dan hidup di dekat Danau Hula, Israel.
Untuk mengetahui ikan tersebut telah dipanggang, para ilmuwan mempelajari gigi faring ikan. Ketika gigi ikan tersebut terkena panas tinggi, kristal di enamel gigi ikan jadi mengembang. Olehnya itu, penelitian terhadap ukuran dan struktur gigi ikan itu bisa diketahui dari panas api yang membakar.
Berdasarkan pantauan itu, tim riset menemukan gigi ikan tersebut telah terkena panas bersuhu rendah, yaitu 500 derajat Celsius. Itu berarti manusia pada saat itu menggunakan api dengan cara memanggang untuk memasak ikan.
Temuan tersebut menjadi bukti jelas jika ikan itu telah sengaja dimasak, sebab jika ikan itu dibuang ke api hanya untuk dibakar, bukan untuk dimakan, maka gigi akan menunjukkan tanda-tanda suhu yang tinggi.
“Sejumlah besar sisa-sisa ikan yang ditemukan di lokasi tersebut membuktikan mereka sering dikonsumsi oleh manusia purba, yang mengembangkan teknik memasak khusus,” jelas peneliti Dr. Irit Zohar dan Dr. Marion Prevost, seperti dikutip dari New Atlas, Kamis (17/11/2022).
Temuan baru ini juga menunjukkan bahwa tidak hanya pentingnya habitat air tawar dan ikan yang dikandungnya untuk kelangsungan hidup manusia prasejarah, melainkan juga menggambarkan kemampuan manusia prasejarah mengendalikan api untuk memasak makanan, dan pemahaman mereka tentang manfaat memasak ikan sebelum makan.
Gigi tertua yang ditemukan di situs tersebut berusia 780.000 tahun. Gigi tersebutlah yang menjadi bukti tertua terkait penggunaan api yang terkendali untuk memasak makanan.