in

Terungkap Proses Penemuan Api

Ilustrasi kehidupan manusia purba. Foto: Pixabay

Sebuah hasil penelitian baru-baru ini mengungkap tentang proses penemuan api. Api yang kini digunakan manusia modern untuk membuat masakan sudah ditemukan sejak dua juta tahun silam.

Hal tersebut diungkap John Gowlett, arkeolog dari University of Liverpool dalam hasil studinya yang dipublikasikan di Royal Society of Biological Sciences tahun 2016. Gowlett berpendapat bahwa penemuan api adalah proses yang panjang.

“Hominin awal pasti menyadari adanya api. Daripada sebagai suatu peristiwa, penemuan penggunaan api dapat dilihat sebagai serangkaian proses yang terjadi dalam jangka panjang,” ungkap Gowlett seperti dikutip dari Discover Magazine.

Menurutnya, Homo erectus merupakan hominin pertama dengan proporsi manusia modern yang pertama kali menemukan api.

“Awalnya, manusia purba merupakan pengumpul api, artinya mereka tahu api bisa bermanfaat. Saat mereka menemukannya di lanskap, mereka akan menonton atau mengikutinya,” jelas Gowlett.

Setelah terjadi kebakaran hutan secara alami, manusia purba tersebut mungkin mengunjungi kembali situs tersebut untuk melihat apa yang telah disiapkan alam untuk mereka. Setelah menemukan api, mereka kemudian belajar menggunakannya untuk keuntungan mereka.

Manusia purba saat itu menggunakan api untuk menyalakan kayu atau daun atau menggunakan kotoran hewan yang hangus sebagai bahan bakar.

Manusia purba juga telah menggunakan sistem akar pohon di dalam pohon sebagai semacam oven alami. Akar tersebut tetap hangat selama berhari-hari setelah terjadi kebakaran hutan.

Namun para ilmuwan tidak mengetahui secara pasti kapan pertama kali ini terjadi kebakaran, lantaran fenomena akar yang tetap hangat yang kemungkinan berasal dari api yang digunakan oleh manusia purba tersebut sulit dilacak menggunaan bukti arkeologis.

Ilmuwan menyebut, bukti bahwa manusia membuat api sendiri dan memasak teratur kira-kira dimulai sekitar 800.000 tahun silam. Namun merea juga menuebut bahwa manusia mulai memasak dan berkumpul di sekitar api sejak 1,5 juta tahun silam.

Sementara itu, antropolog dari Universitas Harvard, Richard Wrangham mengatakan bahwa begitu manusia mulai memasak secara teratur, morfologi usus dan gigi manusia saat itu mulai berubah menjadi lebih cocok untuk mengonsumsi makanan yang dimasak.