Sekilas memasak steak tampak mudah. Hanya digrill dan tidak membutuhkan banyak bumbu. Namun tantangan dalam membuat steak ialah bagaimana membuat dagingnya matang namun empuk dan juicy.
Bagi Anda yang ingin mencoba membuat steak, ikuti beberapa langkah di bawah ini agar daging steak tidak menjadi alot.
Ketahui potongan daging yang digunakan
Setiap potongan daging tentu memiliki karakteristik yang berbeda. Karakter ini bisa memengaruhi tekstur daging saat dimasak. Potongan terbaik untuk disteak ialah tendeloin, rib eye, strip cut, dan T-bone.
Bagian tersebut memiliki daging yang cukup lembut dan mengandung sedikit minyak.
Perhatikan ketebalan dan berat daging
Ketebalan daging juga sangat memengaruhi tekstur. Daging sapi berat 200 gram dan tebal 1,5 cm merupakan ukuran paling ideal untuk satu porsi steak. Namun, jika Anda ingin porsi lebih kecil gunakan daging seberat minimal 100 gram. Menggunakan daging yang berat dan tebalnya kurang dari itu bisa membuat steak menjadi keras saat dipanggang.
Marinasi lebih dulu
Steak sebaiknya dimarinasi selama beberapa jam untuk mendapatkan daging yang empuk. Bumbu steak ala wastern hanya menggunakan bawang putih, thyme, rosemary, garam, dan minyak. Sementara, untuk Asia beri campuran jahe dan bawang putih yang telah diblender dan dicampur minyak. Anda juga bisa menambahkan perasan lemon, ataupun cuka. Pastikan tidak memarinasi daging terlalu lama agar tetap segar saat disajikan. Dianjurkan waktu marinasi sekitar 30 sampai 120 menit.
Tambahkan garam
Garam bisa mengeluarkan kelembapan pada daging sehingga membuat teksturnya jadi empuk. Garam juga bisa membuat warna daging lebih pekat dan segar.
Resting atau istirahatkan dagingnya
Steak akan menjadi kering dan keras jika tidak diistirahatkan lebih dulu. Aturan umum mengistirahatkan daging ialah lima menit per 2,5 cm ketebalan daging. Atau, 10 menit per 400 gram daging. Proses ini bisa membuat lemak alami daging kembali masuk ke dalamnya.