Rumah akan sangat terlindungi apabila memiliki atap yang kuat. Atap rumah berfungsi melindungi rumah dari paparan sinar matahari, derasnya air hujan, tiupan kencang angin, dan berbagai benda lain. Material atap rumah sendiri dibedakan menjadi aneka ragam jenis.
Dari keanekaragaman tersebut, kualitas atap rumah juga bervariasi. Namun, tidak semua atap rumah ramah lingkungan. Berikut ini rekomendasi material atap rumah terbaik yang ramah lingkungan.
- Genteng dari keramik
Material atap rumah yang ramah lingkungan selanjutnya adalah genteng dari keramik. Genteng jenis ini juga terbuat dari tanah liat. Namun, genteng ini dilengkapi dengan lapisan glazur. Lapisan tersebut mencegah atap terserang lumut.
- Genteng dari tanah liat
Genteng dari tanah liat dibuat hampir mirip dengan pembuatan batu bata, yakni dicetak dan dijemur di bawah matahari. Atap jenis ini tidak panas jika digunakan karena dapat menangkal panas matahari. Harganya pun relatif terjangkau.
- Seng
Atap dengan material seng juga sangat ramah lingkungan. Bisa digunakan berkali-kali asalkan belum kalah oleh karat. Seng juga bergelombang seperti asbes. Seng lebih tipis daripada asbes, tetapi punya ketahanan yang lebih baik. Seng juga punya harga yang terjangkau.
Selain kelima jenis material atap rumah ini, masih banyak lainnya yang tidak terlalu direkomendasikan. Misalnya bitumen, alderon, beton, metal dan lain sebagainya. Jenis-jenis material ini kurang ramah lingkungan jika dibandingkan lima jenis yang diuraikan sebelumnya.
- Sirap
Sirap merupakan material atap dari kayu. Kayu yang digunakan umumnya kayu jati dan kayu ulin. Material ini ramah lingkungan karena terbuat dari hasil daur ulang serat kayu, plastik, karet, dan bahan lainnya.
- Asbes
Atap dari asbes memiliki bobot yang ringan. Bentuknya bergelombang dan pemasangannya cepat. Atap asbes juga dikenal sangat terjangkau harganya karena terbuat dari hasil daur ulang. Untuk ketahanan, atap asbes pun bisa diadu dengan yang lainnya.