Bunga kaca piring menjadi salah satu tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Bunga dengan nama lain Gardenia jasminoides merupakan tanaman hijau tropis berdaun lebar.
Kaca piring biasanya ditanam dalam pot dan ditempatkan di ruangan besar. Keindahan bunganya yang putih dan aromanya yang wangi sangat khas, tapi tidak terlalu menyengat menjadi daya tarik sendiri bagi penikmat tanaman hias untuk memelihara bunga ini.
Sebagaimana dikutip dari laman Satu Harapan, bunga kaca piring memiliki ciri batang berkayu, bercabang, ranting mudanya terlapis lilin dengan warna hijau kecokelatan.
Seperti kebanyakan tanaman, daun kaca piring juga berwarna hijau tua, berbentuk elips atau bulat telur sungsang, dengan ujung dan pangkal yang meruncing. Tepi daunnya rata, permukaan daun licin dan mengkilap, serta bertangkai pendek.
Bunga kaca piring pada dasarnya berbunga tunggal. Ia memiliki bunga berwarna putih yang tersusun beberapa hingga belasan helai.
Meski bunga kaca piring tersebar hampir di seluruh Indonesia, namun ini bukan tanaman asli Indonesia. Hasil studi menyebut bahwa bunga kaca piring ini berasal dari Tiongkok dan Jepang. Bunga ini tersebar ke berbagai wilayah lain termasuk ke Indonesia pada pertengahan abad ke-18.
Nama ilmiah bunga kaca piring yakni Gardenia augusta. Tanaman dari kelompok Rubiaceae ini memiliki sederetan panjang nama sinonim. Salah satunya yang populer Gardenia jasminoides yang memiliki arti “seperti melati”, walaupun tidak ada hubungan dengan marga jasminum atau melati.
Tak hanya menarik dengan bunganya yang putih serta baunya yang khas, khasiat bunga kaca piring juga patut diacungi jempol. Hasil dari banyak phytochemical ditemukan dalam pigmen warna buah dan merupakan bunga kaca piring.
Kaca piring diketahui mengandung karotenoid termasuk crocin dan crocetin, juga ditemukan pada spesies tanaman crocus. Crocin dan crocetin merupakan komponen utama dari antioksidan atau pengikat radikal bebas yang ampuh mengurangi atau menghambat pertumbuhan kanker.