in

Garapan Pesawat Ruang Angkasa Bertenaga Uap oleh Jepang

Ilustrasi. Foto: AP

Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) yang merupakan Badan antariksa Jepang mengumumkan telah berhasil menggunakan uap sebagai tenaga pendorong pesawat ruang angkasa menuju Bulan. Ini adalah yang pertama kalinya di dunia.

Pihak JAXA mengungkapkan, pesawat ruang angkasa yang dinamai CubeSat bertenaga uap milik JAXA, EQUilibriUm Lunar-Earth point 6U (EQUULEUS) tersebut diluncurkan oleh pesawat ruang angkasa Orion NASA.

“Ini adalah kontrol orbit pertama yang sukses di dunia di luar orbit rendah Bumi menggunakan sistem propulsi propelan air,” demikian pernyataan JAXA seperti dikutip dari Interesting Engineering, Kamis (8/12/2022).

JAXA juga mengatakan bahwa pesawat ruang angkasa kecil ini dilengkapi dengan kamera berkecepatan sangat tinggi. Juga sensor debu dan teleskop ultraviolet.

Mereka juga mengungkap bahwa pesawat ruang angkasa EQUULEUS melakukan manuver yang memindahkannya ke jalur orbit yang direncanakan pada titik Earth-Moon Lagrange 2 (EML2). Itu terletak di luar Bulan.

Titik Lagrangian merupakan lokasi di ruang angkasa di mana gravitasi benda besar, misalnya planet diseimbangkan oleh gaya sentrifugal pesawat ruang angkasa. Itu memungkinkan orbit yang sangat stabil. Teleskop Luar Angkasa James Webb NASA contohnya, berada di Lagrange Point 2 (LP2).

Sama halnya dengan misi CAPSTONE NASA yang menguji orbit Bulan untuk proyek stasiun orbit Lunar Gateway, pesawat ruang angkasa EQUULEUS juga didesain agar memungkinkan para ilmuwan menguji stabilitas EML2 untuk potensi pembangunan pelabuhan antariksa.

Pelabuhan antariksa tersebut akan memungkinkan penjelajahan luar angkasa lebih jauh lagi. Misi tersebut rencananya melakukan sejumlah penyelidikan.

Misalnya pengujian lingkungan radiasi untuk membantu menentukan tindakan pencegahan apa yang harus dilakukan astronaut di masa depan di lokasi luar angkasa yang dalam.

“Saya bangga dengan tim operasi EQUULEUS yang dapat segera menyelesaikan kontrol orbit yang diperlukan untuk terbang melewati Bulan, tak lama usai diluncurkan,” ungkap Profesor Ryu Funase dari Jaxa Institute of Space and Astronautical Science.

Adapun tujuan utama misi EQUULEUS yakni mendemonstrasikan teknologi kontrol lintasan berenergi rendah untuk mencapai lokasi luar angkasa yang dalam seperti EML2 menggunakan lebih sedikit bahan bakar.

Ketika sudah berada di EML2, pesawat ruang angkasa CubeSat ini juga akan mempelajari fenomena yang disebabkan oleh gangguan elektromagnetik pada angin Matahari, menganalisis plasma dalam sistem Bumi dan Bulan, serta mengamati Objek Dekat Bumi (NEO), termasuk asteroid dan komet.