in

5 Perilaku yang Perlu Dihindari saat Cuci Piring

Ilustrasi mencuci piring. Foto: Pixabay

Sepanjang ada aktivitas masak-memasak serta makan-minum, aktivitas cuci piring pun akan selalu ada. Mencuci piring terlihat sangat mudah, tetapi jika dikerjakan akan terasa melelahkan dan membosankan.

Mencuci piring dilakukan hampir setiap hari. Orang yang banyak uang lebih memilih membeli mesin cuci piring untuk mengatasi piring kotor. Namun, tentu hal ini tidak banyak. Masih lebih banyak yang mencuci piring dengan tangan.

Mencuci piring dengan tangan sudah dilakukan manusia berabad-abad lamanya. Alat dan bahan yang digunakan pun bervariasi mengikuti zamannya. Namun, ada lima perilaku yang perlu dihindari saat mencuci piring. Berikut lima perilaku tersebut.

Tidak melakukan perendaman

Piring kotor sebaiknya direndam dulu sebelum dicuci. Guna proses perendaman adalah agar sisa-sisa makanan di piring tidak mengeras. Apabila sisa-sisa makanan tersebut sudah keras, aktivitas mencuci piring akan lebih lama dan berat.

Melakukan perendaman, tetapi ikut merendam benda yang seharusnya tidak direndam

Meski proses perendaman diharuskan, bukan berarti semua peralatan makan dan masak bisa direndam. Ada beberapa peralatan makan dan masak yang justru akan rusak jika selalu direndam, misalnya yang terbuat dari kayu. Sebaiknya peralatan seperti ini langsung dicuci saja.

Menggunakan spons yang kotor

Spons yang digunakan untuk mencuci piring tidak boleh digunakan jika kotor. Standar kotor spons ini yang agak susah karena selalu bersentuhan dengan sabun. Untuk menghindari spons kotor, cuci setelah digunakan dan simpan di tempat yang tidak lembab.

Menggunakan sabun cuci piring terlalu banyak

Sabun jika digunakan terlalu banyak justru menjadi tidak baik. Apabila sabun terlalu banyak digunakan, busa akan melimpah sehingga sulit untuk membilasnya sampai bersih. Zat-zat kimia yang ada di sabun pun akan mengendap di piring.

Tidak melakukan pengeringan

Proses pengeringan ini dilakukan setelah piring selesai dicuci. Jika hal ini tidak dilakukan, atau piring langsung dimasukkan dalam lemari dalam keadaan basah, lemari akan lembap. Kondisi lemari lembap akan memudahkan jamur tumbuh.