in

Amanakah Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat?

Ilustrasi berat badan. Foto: Anlene.

Wajar saja jika kamu ingin menurunkan berat badan secepat mungkin. Tetapi kamu mungkin pernah mendengar bahwa lebih aman menurunkan berat badan dengan kecepatan yang lambat namun stabil.

Karena sebagian besar orang yang menurunkan berat badan secara perlahan, cenderung mempertahankannya dalam jangka panjang. Menurunkan berat badan secara perlahan juga memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih sedikit.

Penurunan berat badan yang cepat, mungkin sama baiknya dan amannya dengan penurunan berat badan yang lambat.

Kehilangan berat badan terlalu cepat dapat membuatmu berisiko mengalami banyak masalah kesehatan, termasuk kehilangan otot, batu empedu, kekurangan nutrisi, dan penurunan metabolisme.

Banyak yang mencoba menurunkan berat badan dengan cepat, dengan banyak berolahraga dan dengan mengikuti diet keras, atau diet sangat rendah kalori kurang dari 800 kalori per hari.

Orang sering kali lebih memilih pilihan untuk makan makanan yang sangat rendah kalori, karena seringkali lebih mudah menurunkan berat badan melalui diet daripada olahraga.

Ini juga penting kamu ketahui, jika baru saja memulai diet atau rencana olahraga, berat badanmu mungkin turun lebih dari 0,9 kg di minggu pertama, berarti sudah berhasil yah.

Jangan terlalu terburu-buru melakukan diet, sampai kamu harus mengesampingkan dampak kesehatannyanya. Hal ini justru hanya akan merugikan tubuh kamu.

Berat yang kamu turunkan biasanya disebut berat air. Ketika mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuhmu, tubuh mulai menggunakan simpanan energinya, yang dikenal sebagai glikogen.

Glikogen dalam tubuh terikat dengan air, jadi saat kamu membakar glikogen untuk bakar lemak, tubuh juga melepaskan air itu.

Inilah sebabnya mengapa kamu mungkin mengalami penurunan berat badan yang besar selama minggu pertama. Setelah tubuh menggunakan simpanan glikogennya, penurunan berat badan kamu akan stabil pada 0,45–0,9 kg per minggu.