Skoliosis adalah suatu kondisi di mana tulang belakang tumbuh tidak rata, hal ini menyebabkan tulang melengkung ke samping, dan postur tubuh tidak normal. Kondisi skoliosis ini bisa terjadi pada anak-anak dan orang dewasa dengan kecenderungan genetik.
Kamu dapat mencegah skoliosis atau setidaknya memperlambat perkembangannya, dengan menghindari kebiasaan berikut ini:
Berat Badan Rendah
Berat badan rendah bisa meningkatkan risiko skoliosis, itu terjadi karena berat badan yang rendah menyebabkan penurunan kepadatan tulang. Jika memiliki kepadatan tulang rendah, menunjukkan tingkat resorpsi tulang yang lebih tinggi.
Paparan Racun Kimia
Bahan kimia tertentu juga dapat mempercepat perkembangan skoliosis. Salah satunya menunjukkan bahwa kolam renang dalam ruangan, dapat berdampak pada perkembangan skoliosis pada bayi.
Klorin di kolam tersebut melepaskan racun tertentu, yang dapat berdampak negatif pada sistem saraf pusat pada bayi.
Postur Tubuh yang Buruk
Membungkuk atau memiringkan tubuh saat duduk, menyebabkan tulang belakang melengkung ke samping, sakit leher dan punggung.
Karena dapat menyebabkan apa yang disebut skoliosis postural, suatu kondisi di mana tulang belakang sedikit melengkung, akibat ketegangan pada otot akibat duduk yang tidak benar. Dengan olahraga dan postur tubuh yang tepat, tulang belakang bisa kembali normal.
Nutrisi Buruk
Selain itu nutrisi buruk jugam dapat menjadi penyebab skoliosis. Pasalnya neurotransmitter terdiri dari asam amino, peptida, purin, dan monoamina, seperti serotonin, dopamin, dan noradrenalin, vitamin B.
Ketika dietmu tidak memberi tubuh cukup nutrisi, produksi neurotransmiter berkurang. Ketika ada kekurangan neurotransmitter, otak tidak menerima sinyal yang tepat untuk menyadari, bahwa ada masalah yang perlu diperbaiki.
Nutrisi yang tepat dapat mengatur ketidakseimbangan dalam tubuh, sehingga mencegah skoliosis. Makan buah dan sayuran segar, serta daging organik, adalah kunci diet sehat untuk skoliosis.