in ,

Sains Menjelaskan Fenomena Lumba-Lumba dan Manusia Bekerja Sama untuk Menangkap Ikan

Sejak lama, manusia dan lumba-lumba bekerja sama untuk menangkap ikan.

Lumba-lumba dikenal sebagai salah satu hewan air yang ramah. Bahkan di Brazil sejak 140 tahun lalu, para nelayan telah bekerja sama dengan lumba-lumba untuk menangkap ikan.

Hal ini terjadi di Brazil bagian tenggara, di mana nelayan akan menunggu mamalia laut tersebut untuk berenang ke laguna yang sempit lalu menggiring belanak (ikan laut tropis) ke perairan yang lebih dangkal.

Kemudian, para lumba-lumba ini akan memberi sinyal dengan mengangkat kepala, mengibaskan ekor, dan menyelam dalam-dalam. Nelayan pun kemudian berlomba untuk menebar jala mereka ke dalam air.

Lalu, bagaimana pandangan sains atas fenomena semacam ini? sebuah penelitian baru yang dikutip dari laman Science menyebutkan bahwa lumba-lumba memang bisa jadi mitra yang baik bagi manusia. Mereka akan memperhatikan manusia serta melakukan serangkaian tindakan untuk memaksimalkan hasil tangkapan ikan.

Namun, menurut Simon Ingram, ahli biologi kelautan di University of Plymouth yang mempelajari hubungan antara manusia dan lumba-lumba justru mengatakan bahwa bisa jadi hewan mamalia ini yang justru melatih manusia.

“Lumba-lumba telah menunjukkan kepada nelayan di mana harus berdiri, dan kapan harus bersiap menebar jalanya. Sepertinya lumba-lumba justru sedang melatih manusia,” ungkap Ingram

Menambahkan perspektif, Stephanie King, ahli ekologi perilaku di University of Bristol mengatakan bahwa hubungan manusia dan lumba-lumba hanya mungkin terjadi karena keduanya adalah spesies yang kooperatif.

Menariknya, tak hanya lumba-lumba di Brazil yang bekerja sama dengan manusia. Banyak populasi lumba-lumba lain yang diketahui bekerja sama dengan nelayan untuk menggiring ikan ke pantai atau ke jaring di lepas pantai Timur Australia, Mauritania dan Asia Tenggara.