in

Dampak Psikologis Terlalu Banyak Mengonsumsi Garam: Stres dan Kecemasan

Konsumsi garam berlebih dapat tingkatkan stres dan kecemasan.

Apakah Anda penggemar makanan asin? Atau gemar menambahkan jumlah garam ke makanan Anda? Agaknya, Anda perlu sedikit lebih waspada karena ternyata konsumsi garam yang berlebihan dapat meningkatkan stres pada seseoranng.

Selain meningkatkan efek fisik, seperti tekanan darah, risiko serangan jantung, hingga stroke, belakangan ini para ilmuwan juga menemukan bahwa garam bisa mempengaruhi perilaku seseorang.

Secara rinci para peneliti mengatakan bahwa hal ini terkait dengan tingkat stres seseorang.

Dalam penelitian ini, tikus digunakan sebagai hewan percobaan karena dinilai memiliki anatomi fisiologi dan genetika yang mirip dengan manusia. Ditambah lagi, tikus dan manusia sama-sama merespons stres yang juga dikaitkan dengan faktor makanan.

Selama 2 hingga 8 minggu, tikus-tikus ini diuji dengan proprosi garam yang mirip dengan asupan khas manusia. Lalu sampel darah dianalisis. Hasilnya, kadar hormon stres selalu lebih tinggi pada tikus-tikus yang mengkonsumsi tinggi garam dibanding mereka yang mengkonsumsinya dalam jumlah rendah.

Selain itu, Lee Gilman, asisten profesor ilmu saraf perilaku juga melakukan eksperimen serupa di Kent State University di Ohio. Ia meneliti mengenai bagaimana asupan garam mempengaruhi fenomena yang dikenal dengan ketakutan kontekstual. Ini juga dikenal dengan gejala terkait dengan gangguan kecemasan

“Ini berhubungan langsung dengan proses kecemasan di otak,” ucap Gilman seperti dikutip dari laman Wired.

Namun, penelitian ini juga masih sangat awal. Penelitian juga menyinggung bahwa harus sangat berhati-hati dalam pengaplikasiannya ke kehidupan manusia. Tetapi, yang lebih penting, penelitian menekankan agar manusia lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi garam.