in

Mengenal Kasur Latex, Cocok bagi Penderita Penyakit Tulang Belakang

Ilustrasi tempat tidur. Foto: Pexels

Kasur atau tempat tidur menjadi kebutuhan penunjang tidur yang paling esensial. Pasalnya, durasi dan kualitas tidur sangat dipengaruhi oleh tempat tidur. Umumnya, bahan-bahan kasur terbuat dari busa (foam), spring bed (per), dan memory foam. Semuanya memiliki keunggulan masing-masing. 

Kasur busa merupakan kasur yang paling sering ditemui di pasaran dan harganya relatif murah. Sedangkan kasur spring bed atau kasur yang menggunakan per lebih mahal sedikit dibandingkan kasur busa. Baru kasur memory foam disinyalir merupakan kasur yang harganya cukup mahal. 

Untuk penderita penyakit tulang belakang, seperti skoliosis dan saraf kejepit, ternyata pemilihan kasur menjadi sangat penting. Selain untuk menghindari risiko bertambah parahnya penyakit tulang belakang, ternyata pemilihan kasur yang tepat bisa menghilangkan rasa sakit yang ditimbulkan atau bahkan menyembuhkan akibat penyakit tulang belakang.

Bahan kasur yang paling cocok untuk penderita penyakit tulang belakang adalah kasur yang berbahan latex. Kasur berbahan latex sering dianggap sebagai kasur yang tidak menggunakan per sama sekali.

Kasur latex (Foto: Yukata Inoac)
Kasur latex (Foto: Yukata Inoac)

Kasur latex tetap menggunakan per di dalamnya, hanya saja per berukuran sangat kecil dan banyak. Sehingga tidak seperti kasur per pada umumnya, yang saat diduduki sisi lainnya bergerak, sasur latex terasa lebih keras. 

Hal itu untuk menyokong tulang agar tetap stabil saat tidur. Biasanya pabrikan kasur latex akan memberikan garansi selama 10-20 tahun. Karena kasur latex dikenal sebagai kasur yang kuat dan tahan lama. Kasur latex menggabungkan teknologi yang dimiliki kasur spring bed dan memory foam.

Banyak dokter spesialis ortopedi yang menyarankan menggunakan kasur latex bagi penderita penyakit tulang belakang. Karena sifatnya yang keras, memungkinkan posisi tulang saat tidur maupun bangun tetap terjaga.